DEFINITION OF EMOTIONAL BRANDING ACCORDING TO EXPERTS (PENGERTIAN STRATEGI EMOTIONAL BRANDING MENURUT AHLI) - PURNAMA AVIATION BLOGGER'S -->

Halaman

    Social Items

 


Emotional Branding

Emotional berasal dari kata emosi yang menurut William James adalah kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila beradapan dengan obyek tertentu dalam lingkuangannya (Asi:2010). Emosi merupakan perasaan yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya, terutama kesejahteraan dirinya (Campos, dkk dalam Asi, 2010). Sedangkan branding adalah brand atau merek.

Emotional branding adalah sebuah alat untuk menciptakan “dialog pribadi” dengan konsumen. Konsumen saat ini berharap merek yang mereka pilih dapat memahami mereka secara mendalam dengan pemahaman yang solid mengenai kebutuhan dan orientasi budaya mereka. Emotional branding menyediakan suatu alat serta metodologi untuk menghubungkan suatu produk ke konsumen secara emosional dengan cara yang mengagumkan (Gobe, 2005:18).

Strategi yang digunakan dalam emotional branding ini adalah dengan cara memfokuskan penerapan strategi pada aspek yang paling mendesak pada karakter manusia, keinginan untuk memperoleh kepuasan material, dan mengalami pemenuhan emosional, sehingga tercipta merek yang dapat menggugah perasaan dan emosi konsumen, membuat merek tersebut hidup bagi konsumen dan membentuk hubungan yang mendalam serta tahan lama. Sebuah merek dihidupkan untuk konsumen melalui kepribadian perusahaan yang ada di baliknya serta komitmen perusahaan untuk meraih konsumen pada tataran emosional ini, maka konsumen dipersepsikan lebih berpikir menggunakan hati mereka dibandingkan dengan kepala mereka ketika memilih suatu produk. Masa depan branding adalah mendengarkan konsumen secara seksama, agar bisa menjalin hubungan yang kuat dengan cara membawa solusi yang menyenangkan dan dapat meningkatkan gaya hidup ke dalam dunia mereka (Gobe, 2005:38).

DEFINITION OF EMOTIONAL BRANDING ACCORDING TO EXPERTS (PENGERTIAN STRATEGI EMOTIONAL BRANDING MENURUT AHLI)

 


Emotional Branding

Emotional berasal dari kata emosi yang menurut William James adalah kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila beradapan dengan obyek tertentu dalam lingkuangannya (Asi:2010). Emosi merupakan perasaan yang timbul ketika seseorang sedang berada dalam suatu keadaan atau suatu interaksi yang dianggap penting olehnya, terutama kesejahteraan dirinya (Campos, dkk dalam Asi, 2010). Sedangkan branding adalah brand atau merek.

Emotional branding adalah sebuah alat untuk menciptakan “dialog pribadi” dengan konsumen. Konsumen saat ini berharap merek yang mereka pilih dapat memahami mereka secara mendalam dengan pemahaman yang solid mengenai kebutuhan dan orientasi budaya mereka. Emotional branding menyediakan suatu alat serta metodologi untuk menghubungkan suatu produk ke konsumen secara emosional dengan cara yang mengagumkan (Gobe, 2005:18).

Strategi yang digunakan dalam emotional branding ini adalah dengan cara memfokuskan penerapan strategi pada aspek yang paling mendesak pada karakter manusia, keinginan untuk memperoleh kepuasan material, dan mengalami pemenuhan emosional, sehingga tercipta merek yang dapat menggugah perasaan dan emosi konsumen, membuat merek tersebut hidup bagi konsumen dan membentuk hubungan yang mendalam serta tahan lama. Sebuah merek dihidupkan untuk konsumen melalui kepribadian perusahaan yang ada di baliknya serta komitmen perusahaan untuk meraih konsumen pada tataran emosional ini, maka konsumen dipersepsikan lebih berpikir menggunakan hati mereka dibandingkan dengan kepala mereka ketika memilih suatu produk. Masa depan branding adalah mendengarkan konsumen secara seksama, agar bisa menjalin hubungan yang kuat dengan cara membawa solusi yang menyenangkan dan dapat meningkatkan gaya hidup ke dalam dunia mereka (Gobe, 2005:38).