The Effect of Emotional Branding Strategy on Service and Consumer Loyalty of Lion Air Airlines at Yogyakarta Adisutjipto Airport (Pengaruh Strategi Emotional Branding Terhadap Pelayanan dan Loyalitas Konsumen Maskapai Lion Air di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta) - PURNAMA AVIATION BLOGGER'S -->

Halaman

    Social Items

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pada saat ini transportasi udara niaga mengalami perkembangan pesat, hal tersebut dapat dilihat dari banyak perusahaan atau maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan ke berbagai rute penerbangan baik domestik maupun internasional. Perkembangan tersebut memacu para penyedia jasa pelayanan penerbangan memaksimalkan strategi yang tepat untuk bertahan dari para pesaing salah satunya dengan mempertahankan brand dan terus meningkatkan kualitas pelayanan.

Salah satu maskapai terkenal dan diminati oleh konsumen di Indonesia adalah maskapai Lion Air. Strategi bersaing yang ditekankan oleh maskapai Lion Air adalah pada konsep low cost (biaya rendah) juga diiringgi dengan sebuah slogan “We Make People Fly” sehingga tetap mendapatkan image yang positif di benak konsumen sehingga maskapai Lion Air makin leluasa untuk terbang ke manapun sesuai dengan rutenya karena direspon positif oleh konsumen (Manurung, 2010:55).

Jika dibandingkan secara nominal, kemampuan maskapai Lion Air dalam menyajikan low cost disebabkan oleh kemampuan maskapai penerbangan ini dalam menekan berbagai bentuk biaya operasional contohnya dengan tidak menaikkan gaji karyawan namun memberikan bonus jika keuntungan perusahaan mencapai target yang ditetapkan. Hal yang menarik adalah harga yang ditawarkan maskapai Lion Air dan pelayanan yang relatif standar tidak diikuti dengan rendahnya jumlah konsumen. Berikut adalah tabel 1.1 mengenai jumlah konsumen dan market share index maskapai nasional periode 2017.

Tabel 1.1 Jumlah Konsumen dan Market Share Maskapai Nasional Domestik Periode 2017

MASKAPAI

JUMLAH KONSUMEN 2017

PERSENTASE MARKET SHARE 2017

LION AIR

33.131.053

34 %

GARUDA INDONESIA

19.601.133

20 %

CITILINK

12.229.188

13 %

BATIK AIR

10.079.902

10 %

SRIWIJAYA AIR

9.745.162

10 %

Sumber: (dephub.go.id)

Menurut data di atas presentase maskapai Lion Air menunjukan hasil tertinggi dari yang lainnya dengan hasil 34% dibandingkan dengan pesaing terdekatnya maskapai Garuda Indonesia dengan hasil 20% dan jika dibandingkan dengan sesama maskapai berkonsep low cost yaitu Citilink dengan hasil 13% maskapai Lion Air masih jauh dan tetap menduduki hasil persentase jumlah konsumen terbanyak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kotler (2009) bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan yang melakukan pembelian dengan presentase makin meningkat atau terbanyak pada perusahaan tertentu daripada perusahaan lain. Adapun urutan maskapai penerbangan yang paling diminati dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1.2 Top Brand Index Airline 2016-2017

MASKAPAI

TBI 2016

TBI 2017

GARUDA INDONESIA

41.0%

40.7%

LION AIR

30.5 %

31.8%

CITILINK

8.9 %

9.1%

AIR ASIA

7.7%

6.9%

BATIK AIR

3.2 %

3.1%

SRIWIJAYA AIR

3.2%

3.0%

Sumber: (topbrand-award.com)

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa maskapai Lion Air mengalami peningkatan Top Brand Index dari 30.5% menjadi 31.8% namun kalah dengan pesaing terdekatnya yaitu Garuda Indonesia yang menempati Top Brand Index di urutan pertama, sedangkan untuk pesaing sesama maskapai berkonsep low cost yaitu maskapai Citilink meskipun mengalami peningkatan dari 8.9% menjadi 9.1% masih jauh mengejar Top Brand Index dari maskapai Lion Air. Melihat fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa brand adalah salah satu faktor penting untuk pemasaran yang efektif, namun sebuah brand harus mampu mengambil hati konsumen dan mempengaruhi konsumen secara emosional sehingga mereka dapat mengambil tindakan positif terhadap brand tersebut. Menurut Grisaffe dan Nguyenn (2011) bahwa konsumen yang terikat secara emosional akan lebih stabil untuk mengorbankan keuangannya dalam mengonsumsi brand tersebut. Hubungan ini dikenal dengan istilah keterikatan emosional konsumen pada brand atau yang disebut dengan emotional branding (Gobe, 2005:31).

Emotional branding adalah sebuah alat untuk menciptakan “dialog pribadi” dengan konsumen. Konsumen saat ini berharap brand yang mereka pilih dapat memahami kebutuhan mereka serta mampu membentuk hubungan yang mendalam. Emotional branding menyediakan suatu alat serta metodologi untuk menghubungkan suatu produk ke konsumen secara emosional dengan produk/jasa yang ditawarkan (Gobe 2005:18).

Disamping kelebihan yang banyak diminati berbagai kalangan, Lion Air juga memiliki kelemahan, menurut Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan, Lion Air harus membenahi sejumlah persoalan yang sering dikeluhkan konsumen terutama diharapkan mampu meningkatkan pelayanan, yang mana pelayanan merupakan tingkat dasar dari pertukaran komersial yang mana menjadikan sebuah hubungan mewakili brand sehingga bisa menghargai konsumennya (Budi P Kartono, 2015:95). Namun disisi lain menunjukkan bahwa meskipun maskapai penerbangan brand Lion menekankan pada low service namun tetap diminati oleh pelanggannya. Boulding dalam Hasan (2008:83) mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas brand pada konsumen disebabkan oleh adanya pengaruh dari pelayanan yang terakumulasi secara terus – menerus disamping adanya persepsi tentang kualitas produk.

Objek dalam penelitian ini adalah konsumen maskapai Lion Air. Peneliti akan melakukan penelitian pada konsumen pengguna maskapai Lion Air di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta, dimana maskapai Lion Air merupakan salah satu brand dari perusahaan jasa maskapai yang menawarkan penerbangan low cost dengan tingkat pelayanan yang standar tetapi tetap mendapatkan image yang positif di benak konsumen. Berdasarkan kajian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Emotional Branding Terhadap Pelayanan dan Loyalitas Konsumen Maskapai Lion Air di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta”.

 

B.     Rumusan Masalah

Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitian. Tentunya masalah-masalah yang dihasilkan itu tidak lepas dari latar belakang masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan (Mahsun, 2014:38). Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini:

1.         Berapa besar pengaruh emotional branding terhadap pelayanan konsumen maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta?

2.         Berapa besar pengaruh emotional branding terhadap loyalitas konsumen maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta?

 

C.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Seperti apa yang telah di paparkan pada rumusan masalah penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1.      Mengetahui berapa besar pengaruh emotional branding terhadap pelayanan konsumen maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

2.      Mengetahui berapa besar pengaruh emotional branding terhadap loyalitas konsumen maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

 

D.    Batasan Masalah

Batasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian. Pemilihan batasan masalah yang hendak diteliti haruslah didasarkan pada alasan yang tepat, baik itu alasan teoritis maupun alasan praktis (Husnaini Usman dan Hartono:2008). Penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut:

1.      Berdasarkan identifikasi di atas dan untuk mengarah pembahasan agar sesuai dengan tujuan yang ingin tercapai maka penulis membatasi penelitian ini terhadap konsumen jasa penerbangan maskapai Lion Air yang telah melakukan perjalanan penerbangan minimal 2 kali.

2.      Fokus penelitian ini adalah menganalisis tingkat pengaruh strategi emotional branding terhadap pelayanan dan loyalitas konsumen jasa penerbangan maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

 

E.     Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.      Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu penerbangan dan dapat dijadikan bahan studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian mengenai pengaruh strategi emotional branding terhadap pelayanan dan loyalitas konsumen yang diharapkan memberikan kontribusi teoritis mengingat keduanya penting untuk menunjukan seberapa besar pengaruhnya terhadap sikap konsumen.

2.      Secara Praktis

a.    Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi serta pengalaman bagi penulis terutama mengenai pengaruh strategi emotional branding terhadap pelayanan dan loyalitas konsumen jasa penerbangan maskapai Lion Air.

b.   Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap ilmu penerbangan.

c.    Bagi Perusahaan Penerbangan

Penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur bagi perusahaan terkait dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualan di masa yang akan datang.

d.   Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta yang berguna bagi mahasiswa dan siapa saja yang membutuhkan dalam rangka pengembangan ilmu kedirgantaraan.

 

F.     Sistematika Penulisan

             Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I merupakan PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang berisi tentang masalah-masalah yang mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, selanjutnya akan dibahas mengenai perumusan masalah yaitu masalah-masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Pada bab ini juga dipaparkan tentang tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penyusunan skripsi yang berupa urutan- urutan penyusunan dan penulisan dalam penelitian ini.

BAB II merupakan TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian ini. Teori ini merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang digunakan juga hal-hal yang berkaitan dengan variabel-variabel tersebut, di dalamnya juga berisi tentang penjabaran kerangka pemikiran hubungan antara variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III merupakan METODE PENELITIAN. Pada bab ini berisi tentang rancangan penelitian, bahasan hal-hal yang mencakup tentang proses pemilihan sampel, yaitu penentuan sampel, kriteria dan cara pengambilan sampel, pengumpulan data, yaitu jenis data yang akan digunakan, langkah-langkah yang tempuh untuk mengumpulkan data, tempat dan waktu pelaksanaan pengumpulan data. Pada bab ini juga akan dibahas tentang pemilihan jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV merupakan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijabarkan tentang pengelolaan data, yaitu perhitungan- perhitungan setelah mendapatkan data mentah, kemudian dimasukkan ke dalam rumus yang telah ditentukan dan diuji dengan metode pengujian yang telah dipilh oleh peneliti dengan bantuan program komputer SPSS. Perhitungan analisis data akan dibahas dan ditampilkan dalam bentuk tabel- tabel sebagai hasil dari program SPSS.

BAB V merupakan PENUTUP. Pada ini dijelaskan tentang kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data secara jelas dan ditentukan apakah masing-masing variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent atau tidak. Pada bab ini juga dibahas tentang keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya agar penelitian ini dapat diteruskan dan dikembangan oleh peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

The Effect of Emotional Branding Strategy on Service and Consumer Loyalty of Lion Air Airlines at Yogyakarta Adisutjipto Airport (Pengaruh Strategi Emotional Branding Terhadap Pelayanan dan Loyalitas Konsumen Maskapai Lion Air di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta)

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pada saat ini transportasi udara niaga mengalami perkembangan pesat, hal tersebut dapat dilihat dari banyak perusahaan atau maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan ke berbagai rute penerbangan baik domestik maupun internasional. Perkembangan tersebut memacu para penyedia jasa pelayanan penerbangan memaksimalkan strategi yang tepat untuk bertahan dari para pesaing salah satunya dengan mempertahankan brand dan terus meningkatkan kualitas pelayanan.

Salah satu maskapai terkenal dan diminati oleh konsumen di Indonesia adalah maskapai Lion Air. Strategi bersaing yang ditekankan oleh maskapai Lion Air adalah pada konsep low cost (biaya rendah) juga diiringgi dengan sebuah slogan “We Make People Fly” sehingga tetap mendapatkan image yang positif di benak konsumen sehingga maskapai Lion Air makin leluasa untuk terbang ke manapun sesuai dengan rutenya karena direspon positif oleh konsumen (Manurung, 2010:55).

Jika dibandingkan secara nominal, kemampuan maskapai Lion Air dalam menyajikan low cost disebabkan oleh kemampuan maskapai penerbangan ini dalam menekan berbagai bentuk biaya operasional contohnya dengan tidak menaikkan gaji karyawan namun memberikan bonus jika keuntungan perusahaan mencapai target yang ditetapkan. Hal yang menarik adalah harga yang ditawarkan maskapai Lion Air dan pelayanan yang relatif standar tidak diikuti dengan rendahnya jumlah konsumen. Berikut adalah tabel 1.1 mengenai jumlah konsumen dan market share index maskapai nasional periode 2017.

Tabel 1.1 Jumlah Konsumen dan Market Share Maskapai Nasional Domestik Periode 2017

MASKAPAI

JUMLAH KONSUMEN 2017

PERSENTASE MARKET SHARE 2017

LION AIR

33.131.053

34 %

GARUDA INDONESIA

19.601.133

20 %

CITILINK

12.229.188

13 %

BATIK AIR

10.079.902

10 %

SRIWIJAYA AIR

9.745.162

10 %

Sumber: (dephub.go.id)

Menurut data di atas presentase maskapai Lion Air menunjukan hasil tertinggi dari yang lainnya dengan hasil 34% dibandingkan dengan pesaing terdekatnya maskapai Garuda Indonesia dengan hasil 20% dan jika dibandingkan dengan sesama maskapai berkonsep low cost yaitu Citilink dengan hasil 13% maskapai Lion Air masih jauh dan tetap menduduki hasil persentase jumlah konsumen terbanyak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kotler (2009) bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan yang melakukan pembelian dengan presentase makin meningkat atau terbanyak pada perusahaan tertentu daripada perusahaan lain. Adapun urutan maskapai penerbangan yang paling diminati dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1.2 Top Brand Index Airline 2016-2017

MASKAPAI

TBI 2016

TBI 2017

GARUDA INDONESIA

41.0%

40.7%

LION AIR

30.5 %

31.8%

CITILINK

8.9 %

9.1%

AIR ASIA

7.7%

6.9%

BATIK AIR

3.2 %

3.1%

SRIWIJAYA AIR

3.2%

3.0%

Sumber: (topbrand-award.com)

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa maskapai Lion Air mengalami peningkatan Top Brand Index dari 30.5% menjadi 31.8% namun kalah dengan pesaing terdekatnya yaitu Garuda Indonesia yang menempati Top Brand Index di urutan pertama, sedangkan untuk pesaing sesama maskapai berkonsep low cost yaitu maskapai Citilink meskipun mengalami peningkatan dari 8.9% menjadi 9.1% masih jauh mengejar Top Brand Index dari maskapai Lion Air. Melihat fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa brand adalah salah satu faktor penting untuk pemasaran yang efektif, namun sebuah brand harus mampu mengambil hati konsumen dan mempengaruhi konsumen secara emosional sehingga mereka dapat mengambil tindakan positif terhadap brand tersebut. Menurut Grisaffe dan Nguyenn (2011) bahwa konsumen yang terikat secara emosional akan lebih stabil untuk mengorbankan keuangannya dalam mengonsumsi brand tersebut. Hubungan ini dikenal dengan istilah keterikatan emosional konsumen pada brand atau yang disebut dengan emotional branding (Gobe, 2005:31).

Emotional branding adalah sebuah alat untuk menciptakan “dialog pribadi” dengan konsumen. Konsumen saat ini berharap brand yang mereka pilih dapat memahami kebutuhan mereka serta mampu membentuk hubungan yang mendalam. Emotional branding menyediakan suatu alat serta metodologi untuk menghubungkan suatu produk ke konsumen secara emosional dengan produk/jasa yang ditawarkan (Gobe 2005:18).

Disamping kelebihan yang banyak diminati berbagai kalangan, Lion Air juga memiliki kelemahan, menurut Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan, Lion Air harus membenahi sejumlah persoalan yang sering dikeluhkan konsumen terutama diharapkan mampu meningkatkan pelayanan, yang mana pelayanan merupakan tingkat dasar dari pertukaran komersial yang mana menjadikan sebuah hubungan mewakili brand sehingga bisa menghargai konsumennya (Budi P Kartono, 2015:95). Namun disisi lain menunjukkan bahwa meskipun maskapai penerbangan brand Lion menekankan pada low service namun tetap diminati oleh pelanggannya. Boulding dalam Hasan (2008:83) mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas brand pada konsumen disebabkan oleh adanya pengaruh dari pelayanan yang terakumulasi secara terus – menerus disamping adanya persepsi tentang kualitas produk.

Objek dalam penelitian ini adalah konsumen maskapai Lion Air. Peneliti akan melakukan penelitian pada konsumen pengguna maskapai Lion Air di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta, dimana maskapai Lion Air merupakan salah satu brand dari perusahaan jasa maskapai yang menawarkan penerbangan low cost dengan tingkat pelayanan yang standar tetapi tetap mendapatkan image yang positif di benak konsumen. Berdasarkan kajian di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Emotional Branding Terhadap Pelayanan dan Loyalitas Konsumen Maskapai Lion Air di Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta”.

 

B.     Rumusan Masalah

Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitian. Tentunya masalah-masalah yang dihasilkan itu tidak lepas dari latar belakang masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan (Mahsun, 2014:38). Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini:

1.         Berapa besar pengaruh emotional branding terhadap pelayanan konsumen maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta?

2.         Berapa besar pengaruh emotional branding terhadap loyalitas konsumen maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta?

 

C.    Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Seperti apa yang telah di paparkan pada rumusan masalah penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1.      Mengetahui berapa besar pengaruh emotional branding terhadap pelayanan konsumen maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

2.      Mengetahui berapa besar pengaruh emotional branding terhadap loyalitas konsumen maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

 

D.    Batasan Masalah

Batasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian. Pemilihan batasan masalah yang hendak diteliti haruslah didasarkan pada alasan yang tepat, baik itu alasan teoritis maupun alasan praktis (Husnaini Usman dan Hartono:2008). Penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut:

1.      Berdasarkan identifikasi di atas dan untuk mengarah pembahasan agar sesuai dengan tujuan yang ingin tercapai maka penulis membatasi penelitian ini terhadap konsumen jasa penerbangan maskapai Lion Air yang telah melakukan perjalanan penerbangan minimal 2 kali.

2.      Fokus penelitian ini adalah menganalisis tingkat pengaruh strategi emotional branding terhadap pelayanan dan loyalitas konsumen jasa penerbangan maskapai Lion Air di Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

 

E.     Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.      Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu penerbangan dan dapat dijadikan bahan studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian mengenai pengaruh strategi emotional branding terhadap pelayanan dan loyalitas konsumen yang diharapkan memberikan kontribusi teoritis mengingat keduanya penting untuk menunjukan seberapa besar pengaruhnya terhadap sikap konsumen.

2.      Secara Praktis

a.    Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi serta pengalaman bagi penulis terutama mengenai pengaruh strategi emotional branding terhadap pelayanan dan loyalitas konsumen jasa penerbangan maskapai Lion Air.

b.   Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang lebih mendalam terhadap ilmu penerbangan.

c.    Bagi Perusahaan Penerbangan

Penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur bagi perusahaan terkait dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualan di masa yang akan datang.

d.   Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta yang berguna bagi mahasiswa dan siapa saja yang membutuhkan dalam rangka pengembangan ilmu kedirgantaraan.

 

F.     Sistematika Penulisan

             Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang diuraikan sebagai berikut:

BAB I merupakan PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah yang berisi tentang masalah-masalah yang mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, selanjutnya akan dibahas mengenai perumusan masalah yaitu masalah-masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Pada bab ini juga dipaparkan tentang tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penyusunan skripsi yang berupa urutan- urutan penyusunan dan penulisan dalam penelitian ini.

BAB II merupakan TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian ini. Teori ini merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang digunakan juga hal-hal yang berkaitan dengan variabel-variabel tersebut, di dalamnya juga berisi tentang penjabaran kerangka pemikiran hubungan antara variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III merupakan METODE PENELITIAN. Pada bab ini berisi tentang rancangan penelitian, bahasan hal-hal yang mencakup tentang proses pemilihan sampel, yaitu penentuan sampel, kriteria dan cara pengambilan sampel, pengumpulan data, yaitu jenis data yang akan digunakan, langkah-langkah yang tempuh untuk mengumpulkan data, tempat dan waktu pelaksanaan pengumpulan data. Pada bab ini juga akan dibahas tentang pemilihan jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV merupakan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dijabarkan tentang pengelolaan data, yaitu perhitungan- perhitungan setelah mendapatkan data mentah, kemudian dimasukkan ke dalam rumus yang telah ditentukan dan diuji dengan metode pengujian yang telah dipilh oleh peneliti dengan bantuan program komputer SPSS. Perhitungan analisis data akan dibahas dan ditampilkan dalam bentuk tabel- tabel sebagai hasil dari program SPSS.

BAB V merupakan PENUTUP. Pada ini dijelaskan tentang kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data secara jelas dan ditentukan apakah masing-masing variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependent atau tidak. Pada bab ini juga dibahas tentang keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya agar penelitian ini dapat diteruskan dan dikembangan oleh peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN