ANALISIS HUBUNGAN KEPUTUSAN MASKAPAI
SUSI AIR MENGGUNAKAN PILOT ASING TERHADAP KUALITAS KINERJA DI PT SUSI AIR
PANGANDARAN JAWA BARAT
Oleh : Dwi Purnamasari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A.
Tinjauan
Pustaka
Penelitian yang berhubungan dengan pilot asing
pernah dilakukan oleh Syarifah Setiana Ardiati (2013), dengan judul Dinamika
Penyesuaian Diri Pilot Asing Yang Bekerja Di Maskapai Penerbangan Lokal (Studi
Kasus Pada Tiga Pilot Asing Di Maskapai Penerbangan Susi Air). Hasil penelitian
yang di dapatkan bahwa
penyesuian diri pada pilot asing belum bisa berintegrasi, karena perbedaan
fisik yang terlalu mencolok dengan orang Indonesia. Subjek berusaha untuk
menyesuaikan diri ketika tinggal di Indonesia, berusaha menerima
perbedaan-perbedaan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.
Penelitian
mengenai kualitas kinerja pernah dilakukan oleh Saputri Muflikhati (2015),
dengan judul Analisis Pengembangan Karyawan Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja
Pada BMT Taruna Sejahtera. Hasil penelitian yang di dapatkan bahwa instruktur
yang diterapkan dalam program pengembangan kurang mempunyai kecakapan dalam
mendidik apabila pengembangan karyawan yang terdiri dari peserta, instruktur,
materi, fasilitas dan lama pelatihan baik, maka akan meningkatkan kualitas
kerja karyawan pada BMT Taruna Sejahtera.
.
B.
Landasan
Teori
1. Pilot
Menurut UU NO 1
Tahun 2009 Pasal 1 dijelaskan bahwa Pilot adalah penerbang yang ditugaskan oleh perusahaan
atau pemilik pesawat udara untuk memimpin penerbangan dan bertanggung jawab
penuh terhadap keselamatan penerbangan selama pengoperasian pesawat udara
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pilot mengemudikan pesawat sesuai dengan rencana penerbangannya (flight plan) dan di dalam kokpit setiap
saat pilot mempunyai ide untuk menyelamatkan penumpang dan pesawatnya. Pesawat
berawak pesawat ganda (multi crew)
harus ditentukan pembagian tugas yang jelas siapa pilot yang terbang (pilot flying) dan siapa pilot pemantau (pilot monitoring). Sinergi pembagian
tugas dan koordinasi kerja di antara mereka akan menghasilkan kualitas
penerbangan yang lebih baik, aman dan efisien.
Pilot dan ko-pilot bertugas mengemudikan pesawat sementara pramugari
dan pramugara
bertugas untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang dalam
penerbangan. Pilot, ko-pilot, dan pramugari atau pramugara (flight attendant)
disebut sebagai awak pesawat (aircrew).
a. Validasi Pilot Asing
Menurut
Keputusan Menteri No 30 Tahun 2010 validasi penerbang
asing adalah pemegang lisensi penerbang privat, komersial, atau operator
transport yang masih berlaku dan diterbitkan oleh negara asing yang merupakan
anggota ICAO dapat memperoleh validasi untuk menerbangkan pesawat udara sipil
beregister Indonesia dengan syarat-syarat sebagai berikut :
1) Keaslian
dari lisensi tersebut dikonfirmasikan oleh otoritas penerbitannya sebelum
penerbitan validasi.
2) Masa
berlaku dari validasi tersebut hanya selama 1 (satu) tahun sejak tanggal
penerbitannya atau selama lisensi aslinya masih berlaku atau selama sertifikat
medisnya masih berlaku. Masa berlaku tersebut hanya dapat diperpanjang 1 (satu)
kali untuk masa berlaku maksimum 1 (satu) tahun.
3) Lisensi
pilot asing hanya dapat digunakan satu kali sebagai dasar penerbitan validasi
yang dimiliki serta batasan yang berlaku, harus dibawa bersama dengan lisensi
aslinya saat melaksanakan tugas.
2. Maskapai
Susi Air
a. Sejarah
Susi Air
Susi Air merupakan
salah satu maskapai penerbangan yang ada di Indonesia. Susi Air sendiri
dikelola oleh PT ASI Pujiastuti Aviation.
Susi Air memang lebih banyak beroperasi di daerah-daerah yang belum dijamah
oleh maskapai-maskapai besar lainnya. Sejarah Susi Air tidak lepas dari wanita
tangguh asal kota kecil Pangandaran yang bernama lengkap Susi Pudjiastuti.
Wanita ini banyak menginspirasi banyak orang melalui kisah hidupnya yang
akhirnya bisa menjadikannya sebagai salah satu pengusaha wanita yang berjaya di
bisnis perikanan dan penerbangan.
Susi Air
pertama kali terbang pada tahun 2004. Saat itu Susi sang pemilik memilih
mengoperasikan pesawatnya guna mengirim makanan dan obat-obatan untuk para
korban bencana tsunami. Pada 2005 Grand Caravan ketiga bergabung dengan armada
Susi Air sehingga Susi Air dapat memulai penerbangan berjadwal dari Medan. Pada
Juni 2009, Susi Air mengumumkan bahwa mereka telah memesan 30 pesawat Grand
Caravan di Paris Air Show.
Bulan berikutnya, Piaggio Avanti
pertama Susi Air mulai digunakan.
Susi
Air mengoperasikan penerbangan dari 5 pangkalan utama yakni di Medan
(Sumatera Utara), Kendari
(Jakarta),
Jawa Tengah
(Cilacap),
Jawa Barat
(Pangandaran
dan Bandung),
alikpapan
(Kalimantan Timur) dan Jayapura
(Papua).
Pada
tahun 2012 Maskapai penerbangan PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air)
mengukuhkan diri sebagai angkutan pengumpan (feeder) maskapai PT Garuda
Indonesia Tbk (Garuda). Untuk mendukung hal tersebut, Garuda Indonesia akan
menfasilitasi Susi Air dengan layanan penjualan tiket Garuda Indonesia secara
elektronik melalui Garuda Online Sales (GOS).
Susi Air kini telah memiliki 23
basis operasional utama yang tersebar di Medan, Banda Aceh, Padang, Jambi,
Bengkulu, Jakarta, Pangandaran, Balikpapan, Palangkaraya, Samarinda, Tarakan,
Malinau, Ketapang, Kupang, Makassar, Ternate, Manokwari, Biak, Nabire, Timika,
Jayapura, Wamena, dan Merauke dan didukung oleh total lebih dari 180 pilot, 75
insinyur pesawat dan mekanik dan 650 staf pendukung lainnya.
3. Kualitas
Kinerja
Kualitas
kerja mengacu pada kualitas sumber daya manusia (Matutina, 2001:205), kualitas
sumber daya manusia mengacu pada:
a. Pengetahuan (Knowledge) yaitu
kemampuan yang dimiliki pegawai yang lebih berorientasi pada intelejensi dan
daya fikir serta penguasaan ilmu yang luas yang dimiliki pegawai.
b. Keterampilan (Skill),
kemampuan dan penguasaan teknis operasional di bidang tertentu yang dimiliki
pegawai.
c. Abilities yaitu kemampuan yang terbentuk dari
sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang pegawai yang mencakup loyalitas,
kedisiplinan, kerjasama dan tanggung jawab.
Flippo
(1995:28) berpendapat tentang kualitas kerja sebagai berikut: “Meskipun setiap
organisasi berbeda pandangan tentang standar dari kualitas kerja pegawai,
tetapi pada intinya efektifitas dan efisiensi menjadi ukuran yang umum.” Bertitik
tolak dari definisi yang diberikan oleh Flippo (1995:28) tersebut maka dapat
dikatakan bahwa inti dari kualitas kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur
dengan efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber
daya manusia atau sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran
perusahaan dengan baik dan berdaya guna.
Menurut
Wungu dan Brotoharsojo (2003:57) bahwa “Quality (kualitas) adalah segala
bentuk satuan ukuran yang terkait dengan mutu atau kualitas hasil kerja dan
dinyatakan dalam ukuran angka atau yang dapat dipadankan dengan angka”. Menurut
Wilson dan Heyel (1987:101) mengatakan bahwa “Quality of work (kualitas
kerja) menunjukkan sejauh mana mutu seorang pegawai dalam melaksanakan
tugas-tugasnya meliputi ketepatan, kelengkapan, dan kerapian”.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Kerja
Menurut Gary Dessler (2003 ; 476) kualitas
kerja pegawai dapat tercapai apabila para pegawai dapat memenuhi kebutuhan
mereka yang penting dapat bekerja dalam organisasi, dan kemampuan untuk
melakukan hal itu dipengaruhi atau bergantung pada apakah terdapat adanya :
a. Perlakuan yang adil, dan sportif
terhadap para pegawai.
b. Kesempatan bagi tiap pegawai untuk
menggunakan kemampuan secara penuh dan kesempatan untuk mewujudkan diri, yaitu
untuk menjadi orang yang mereka rasa mampu mewujudkannya.
c. Komunikasi terbuka dan saling
mempercayai diantara semua pegawai.
d. Kesempatan bagi semua pegawai untuk
berperan secara aktif dalam pengambilan keputusan-keputusan penting yang
melibatkan pekerjaan-pekerjaan mereka.
e. Kompensasi yang cukup dan adil.
f. Lingkungan yang aman dan sehat.
C. Kerangka
Pemikiran
Kerangka
berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai
berikut:
BAGAN
1. KERANGKA PEMIKIRAN
D. Hipotesis
Hipotesis
yang terbentuk dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
H0 : Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara keputusan maskapai Susi Air menggunakan tenaga kerja pilot
asing dengan kualitas kinerja PT Susi Air Pangandaran, Jawa Barat.
Ha : Terdapat hubungan yang
signifikan antara keputusan maskapai Susi Air menggunakan tenaga kerja pilot
asing dengan kualitas kinerja PT Susi Air Pangandaran, Jawa Barat