PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN
USAHA PRODUKSI KERLIK (KERAJINAN LIMBAH KAYU) BERTEMAKAN KEDIRGANTARAAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri mebel dan
pertukangan kayu adalah salah satu bentuk industri yang bergerak dibidang
perkayuan. Dimana dalam hal akan menghasilkan berbagai jenis limbah dalam
pengolahanya. Bagi masyarakat Dusun Druwo limbah merupakan sesuatu yang sangat
kurang pengolahnya, kesalahan dalam mengelola akan menyebabkan limbah semakin
memperburuk kondisi lingkungan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan dan
bahaya penyakit bagi masyarakat, contohnya pencemaran lingkungan terutama pencemaran
pada air yang pada akhirnya menyebabkan banjir disaat musim penghujan tiba.
Limbah yang muncul dari industri mebel dan pertukangan di Dusun Druwo antara
lain adalah limbah kayu yang berasal dari bahan dasar pohon.
Berdasarkan pengamatan
kami, selama ini limbah pabrik mebel hanya dibuang atau dibakar karena dianggap
sudah tidak bermanfaat, padahal limbah pabrik mebel terutama kayu mempunyai
potensi untuk dikembangkan menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual dan
berseni tinggi. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut ialah dengan
memberikan kreasi pada sisi bentuk (form),
penampilan (style), dan promosi (promotion). Adapun kerajinan tangan
yang dihasilkan berupa gantungan kunci dengan bertemakan kedirgantaraan seperti
bentuk pesawat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan penerbangan.
Gantungan kunci merupakan aksesoris yang pasti digunakan hampir seluruh orang terutama
para remaja hal ini dikarenakan ukuranya yang minimalis dan memiliki
bermacam-macam bentuk yang unik dan beranekaragam, apalagi dengan bertema
kedirgantaran sehingga gantungan kunci ini bisa digunakan hampir semua kalangan
tidak terbatas jenis kelamin, usia, dan sebagainya.
Kami berkeinginan
memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan KERLIK (kerajinan limbah kayu) berbentuk gantungan kunci melalui
program PKM-M. Adapun sasaran pelatihan ini adalah ibu-ibu anggota dasa wisma sebanyak 10 orang yang berada di Dusun
Druwo, hal ini dikarenakan ibu-ibu dasa wisma ini kebanyakan berstatus sebagai ibu rumah tangga dan belum
aktif
serta mampu memanfaatkan limbah kayu di
Dusun Druwo. Mereka merupakan mitra yang sangat tepat untuk diberikan pelatihan
dan pendampingan guna meningkatkan kreatifitas dan keahlian yang ada, sehingga
dapat membantu perekonomian, meningkatkan kas desa, sekaligus mengurangi limbah
kayu sehingga menciptakan
lingkungan yang bersih dan sejahtera. Oleh karena itu, kami berusaha untuk melakukan
pelatihan dan pendampingan kepada mitra terkait melalui program “Pelatihan dan Pendampingan Usaha Produksi
KERLIK (Kerajinan Limbah Kayu) Bertemakan Kedirgantaraan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini
pada dasarnya tidak lepas dari ruang lingkup permasalahan di atas, yaitu:
1. Bagaimana
cara memberikan pelatihan usaha produksi KERLIK (kerajinan limbah kayu)
kepada ibu-ibu dasa wisma?
2. Bagaimana
cara memberikan teknik pendampingan pemasaran guna menunjang kelanjutan produk KERLIK
(kerajinan limbah kayu)?
1.3 Tujuan
Seperti apa yang telah
di paparkan pada rumusan masalah penelitian, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui:
1. Mampu
memberikan pelatihan membuat KERLIK (kerajinan
limbah kayu)
berbentuk gantungan kunci kepada ibu-ibu dasa wisma secara efektif dan efisien.
2. Mampu
memberikan teknik pendampingan pemasaran guna menunjang kelanjutan produk KERLIK
(kerajinan limbah kayu).
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan
dari pelaksanaan program ini adalah meningkatkan keterampilan ibu-ibu dasa
wisma di Dusun Druwo dengan adanya pelatihan dan pendampingan usaha produksi KERLIK
(kerajinan limbah kayu).
Hasil akhirnya
diharapkan mitra terkait menjadi produktif, kreatif dan dapat menciptakan
lapangan pekerjaan sehingga dapat menjadi wadah untuk belajar serta mampu
menambah penghasilan dengan menghasilkan suatu produk. Selain itu, KERLIK (kerajinan limbah kayu)
ini diharapkan dapat membantu mengurangi limbah sampah yang tidak bermanfaat
khususnya limbah kayu.
1.5 Kegunaan Program
Bagi
Mahasiswa
1. Dapat
menjadi upaya bagi mahasiswa untuk mengembangkan inovasi dan menerapkan
ilmu-ilmu yang telah diperoleh.
2. Tumbuhnya
rasa peduli terhadap sesama anggota dasa wisma dan lingkungan sekitar.
3. Sebagai
sarana pembelajaran berwirausaha kreatif yang diperoleh dari interaksi yang
intensif bersama ibu-ibu dasa wisma yang berada di Dusun Druwo.
Bagi
Masyarakat
1. Masyarakat
khususnya mitra terkait memiliki pengetahuan dan kesadaran akan sumber daya
yang dimiliki.
2. Program
KERLIK (kerajinan
limbah kayu) diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan dalam mengolah bahan baku yang belum dimanfaatkan secara optimal
menjadi barang yang memiliki nilai jual.
3. Program
KERLIK (kerajinan
limbah kayu) diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan dan merangsang pertumbuhan produksi skala kecil dan menengah.
4. Program KERLIK (kerajinan limbah kayu) diharapkan dapat meningkatkan dan mengembangkan
keterampilan dalam memanajemen tanggung jawab diri sendiri dalam kelompok pada
kegiatan produksi produk.
Bagi
Pemerintah
1. Program
KERLIK (kerajinan
limbah kayu) diharapkan dapat mengembangkan potensi
bahan baku yang terbuang menjadi ternilai sehingga dapat menjadi salah satu
hasil produksi dari Dusun Druwo
2. Menjadi motivasi bagi pemerintah untuk giat dalam pemberdayaan usaha mikro dan menengah yang tengah berkembang di masyarakat.