TRAINING DESIGN TO INCREASE PLACING ABILITY (RANCANGAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEREMPATI) - PURNAMA AVIATION BLOGGER'S -->

Halaman

    Social Items


PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Empati sering disebut-sebut sebagai resonansi dari perasaan. Secara fisika berarti ikut bergetarnya suatu benda karena persamaan frekuensi. Dengan empati, seseorang akan membuat frekuensi perasaan dalam dirinya sama dengan frekuensi perasaaan yang dirasakan orang lain. Sehingga ia turut bergetar, turut memahami, sekaligus merasakan apa yang dirasakan orang lain. Karena pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang berhubungan dengan perasaannya, seseorang yang berempati akan mampu mengetahui pikiran dan mood orang lain.
Empati ini sangat kita butuhkan. Empati ini akan membuat kita terbiasa melihat sesuatu dari sisi yang lain. Empati akan membuat kita bisa cepat memisahkan orang dan masalahnya; empati akan mendorong kita untuk lebih melihat bagaimana menyelesaikan masalah ketimbang bagaimana menyerang orang.
Memahami betapa pentingnya empati dalam kehidupan sehari-hari, pasti setiap orang akan berusaha meningkatkan empati mereka. Tak hanya penting dalam menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang lain, bahkan empati dapat menciptakan suatu kedamaian dalam kehidupan.
Namun sayangnya tak banyak orang yang mengetahui pentingnya empati dalam kehidupan. Bahkan di era global sekarang ini, empati justru telah semakin hilang dan menipis serta terganti dengan rasa individualisme yang tinggi. Padahal empati memiliki peranan penting dalam kehidupan.
Begitu pentingnya empati dalam kehidupan. Untuk itu sudah seharusnya Anda meningkatkan empati Anda. Atas permasalahan ini kami membuat suatu pelatihan dengan tema “Meningkatkan Kemampuan Berempati”

B.     Tujuan Umum
Pelatihan ini bertujuan Meningkatkan Kemampuan Berempati Antar personal maupun kelompok agar memahami betapa pentingnya empati dalam kehidupan sehari-hari.


C.    Materi
1.      Perkenalan
2.      Pemamparan materi mengenai empati
3.      penayangan video mengenai pemahaman berempati
4.      Pelatihan berupa Game
5.      Evaluasi

D.    Waktu
Waktu dalam pelatihan ini adalah : 60  menit

E.     Peralatan dan Fasilitas
Adapun peralatan yang digunakan dalam pelatihan ini:
Peralatan
ü  Pelatihan            :  LCD, Layar, Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
ü  Peserta               : -
ü  Narasumber        : Notes, Bulpen,
F.     Metode
1.      Penjelasan materi untuk meningkatkan kemampuan berempati kepada Taruna/i STTKD
2.      GAME ( dalam pelatihan ini dibentuk dengan metode game agar mudah dipahami oleh para taruna/taruni, games adalah cara bermain yang unik dan dirasa bisa menjadi solusi untuk menangkap dan memahami apa itu empati sehingga setipa taruna/taruni akan mampu meningkatkan kemampuan berempati)
G.    Prosedur
1.      Memperkenalan narasumber.
2.      Memaparkan materi mengenai empati.
3.      Pemutaran video kepada para peserta.
4.      Games
5.      Penutup dan pembagian hadiah


H.    Rancangan Pelatihan

Waktu
Durasi
Slot
08.00-08.10
10 menit
Perkenalan narasumber (kelompok kami)
08-10-08.20
10 menit
Memaparkan materi mengenai empati
08.20-08.30
10 menit
penayangan video mengenai pemahaman berempati

08.30-08.50
20 menit
Games peningkatan kemampuan berempati
08.50-09.00
10 menit
Penutup dan pembagian hadiah


I.       Pembagian Sesi
ü  Sesi I (Pengenalan Narasumber)
Pada sesi pertama adalah pengenalan narasumber selama 10 menit. Narasumber disini adalah : Dwi Purnamsari, Sabila Rusdi, Dhelies Pradipta dan Muhammad Andhika Wisnu.
ü  Sesi II (Pemaparan materi mengenai Empati)
Pada sesi ketiga adalah Pemaparan materi mengenai Empati.
Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi atau merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Empati berbeda dengan simpati. Simpati itu berusaha memahami keadaan orang lain dengan persepsi anda, bagaimana perasaan anda ketika anda berada dalam situasi yang sedang saya hadapi. Empati lebih dalam daripada simpati, empati menuntut anda berusaha memahami keadaan orang dari sudut pandang orang tersebut. Seseorang yang memiliki sikap empati lebih mudah memotivasi orang lain.
Empati dibutuhkan untuk melahirkan rasa saling memahami. Karena itu, cara praktis meraih empati adalah dengan mendengarkan orang lain dengan hati. Anda tidak sekadar mendengar “apa” yang ia sampaikan tetapi mendengarkan “bagaimana” dia menyampaikannya. Perhatikanlah bahasa tubuh yang dia gunakan, itu lebih menggambarkan bagaimana perasaannya sebenarnya
Cara Menumbuhkan Empati
Empati sering juga disebut dengan kepedulian. Yakni kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain, kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Peduli atau empati tak berhenti sampai di situ, tapi dilanjutkan dalam tahap menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan orang lain. Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan tingkat kematangan kepribadian tertentu.
Ada beberapa langkah praktis agar kita bisa belajar menanamkan rasa empati dan peduli:
ü  Kenali Perasaan Sendiri
Prosesnya adalah dengan meraba dan menghayati berbagai perasaan yang berkembang dalam diri seperti sedih, gembira, kecewa, bangga, terharu dan sebagainya. Mengenali perasaan sendiri merupakan bagian dari tuntutan kecerdasan emosi. Orang yang mengenali perasaan diri, biasanya mampu mengendalikan emosinya, sehingga ia tidak melakukan tindakan gegabah saat mendapati kenyataan di luar dirinya yang berbeda dengan keinginannya.
ü  Sediakan Waktu Mneyendiri untuk Berpikir apa yang Telah Terjadi
Ini sebenarnya termasuk proses pengenalan dan pengendalian emosi. Karena biasanya orang sulit mempunyai gambaran jernih terhadap suatu persoalan dalam kondisi emosi yang bermacam-macam. Pasangan suami isteri umumnya merasa lebih empati satu sama lain ketika mereka sendirian dan memikirkan pasangan mereka. Rasa bersalah biasanya muncul saat mengemudikan mobil seorang diri ke tempat kerja, di masjid saat tafakkur, menjelang tidur, saat shalat malam dan sebagainya. Dalam waktu-waktu tersebut, seseorang mempunyai waktu untuk memikirkan kembali berbagai masalah yang ia alami. Selanjutnya, memulai yang lebih baik dengan memperbaiki terlebih dulu dirinya, sebelum menuntut orang lain berlaku baik kepadanya.

ü  SESI IV (GAMES)
Pada sesi ini adalah sesi puncak untuk menumbuhkan rasa empati kepada setiap peserta. Dalam hal ini peserta diajak untuk bermain games. Games pertama dan kedua dilakukan metode games stop music untuk games pertama dipaparkan sebuah video kasus yang berkaitan dengan empati. Sedangkan games kedua lebih kepada pengungkapan perasaan pribadi antar personal mengenai masalah yang sedang dihadapi. Dalam games pertama maupun kedua ini bertujuan agar para peserta dapat memahami  pentingnya rasa empati terhadap suatu permasalahan serta respon yang diberikan dengan pengungkapan rasa empati.
ü  SESI V ( PENUTUPAN DAN PEMBAGIAN HADIAH)
Penutupan dan pembagian hadiah kepada setiap orang yang berpartisipasi.

J.      DESKRIPSI KEGIATAN :
1.      Menerangkan materi Empati 
2.      Menayangkan video empati + penjelasan 
3.      GAMES ROUND 1 : setelah penayangan video salah satu peserta pelatihan akan ditunjuk maju kedepan dengan mekanisme main stop music (kita selalu pemberi pelatihan akan memutarkan music dan akan memberikan satu spidol dari ujung untuk dipindahkan ke teman yang lainnya, ketika music berhenti orang yang masih memegang spidol otomatis akan langsung maju kedepan untuk memaparkan sedikit penjelasan video dan melihat cara pengungkapan rasa empati yang muncul dari peserta yang terpilih)
4.      GAMES ROUND 2 : setiap peserta akan dihadapkan secara berpasang-pasangan dan akan di tes kepekaan empati mengenai psanganya dengan menceritakan permasalahan yang dihadapi temannya yang pernah dirasakan. Dengan metode “ STOP MUSIK” beberapa peserta diharapkan maju bersama pasangannya untuk menceritakan serta memberikan ungkapan perasaan empati dengan masalah yang timbul. 
5.      KESIMPULAN + PEMBAGIAN HADIAH : pada akhir sesi ini akan dipilih satu orang untuk menceritakan kesan dan pesan dari pelatihan ini serta pembagian hadiah untuk setiap peserta yang telah berpartisipasi.

K.    Pembahasan
Didalam permainan ini, ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil, di antaranya:
1.      Peserta bisa memahami satu sama lain.
2.      Peserta menjadi lebih berkonsentrasi dan siap untuk belajar.
3.      Peserta dapat memahami pentingnya kemampuan berempati

4.      Peserta dapat lebih meningkatkan kemampuan berempatinya.

TRAINING DESIGN TO INCREASE PLACING ABILITY (RANCANGAN PELATIHAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEREMPATI)


PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Empati sering disebut-sebut sebagai resonansi dari perasaan. Secara fisika berarti ikut bergetarnya suatu benda karena persamaan frekuensi. Dengan empati, seseorang akan membuat frekuensi perasaan dalam dirinya sama dengan frekuensi perasaaan yang dirasakan orang lain. Sehingga ia turut bergetar, turut memahami, sekaligus merasakan apa yang dirasakan orang lain. Karena pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang berhubungan dengan perasaannya, seseorang yang berempati akan mampu mengetahui pikiran dan mood orang lain.
Empati ini sangat kita butuhkan. Empati ini akan membuat kita terbiasa melihat sesuatu dari sisi yang lain. Empati akan membuat kita bisa cepat memisahkan orang dan masalahnya; empati akan mendorong kita untuk lebih melihat bagaimana menyelesaikan masalah ketimbang bagaimana menyerang orang.
Memahami betapa pentingnya empati dalam kehidupan sehari-hari, pasti setiap orang akan berusaha meningkatkan empati mereka. Tak hanya penting dalam menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang lain, bahkan empati dapat menciptakan suatu kedamaian dalam kehidupan.
Namun sayangnya tak banyak orang yang mengetahui pentingnya empati dalam kehidupan. Bahkan di era global sekarang ini, empati justru telah semakin hilang dan menipis serta terganti dengan rasa individualisme yang tinggi. Padahal empati memiliki peranan penting dalam kehidupan.
Begitu pentingnya empati dalam kehidupan. Untuk itu sudah seharusnya Anda meningkatkan empati Anda. Atas permasalahan ini kami membuat suatu pelatihan dengan tema “Meningkatkan Kemampuan Berempati”

B.     Tujuan Umum
Pelatihan ini bertujuan Meningkatkan Kemampuan Berempati Antar personal maupun kelompok agar memahami betapa pentingnya empati dalam kehidupan sehari-hari.


C.    Materi
1.      Perkenalan
2.      Pemamparan materi mengenai empati
3.      penayangan video mengenai pemahaman berempati
4.      Pelatihan berupa Game
5.      Evaluasi

D.    Waktu
Waktu dalam pelatihan ini adalah : 60  menit

E.     Peralatan dan Fasilitas
Adapun peralatan yang digunakan dalam pelatihan ini:
Peralatan
ü  Pelatihan            :  LCD, Layar, Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
ü  Peserta               : -
ü  Narasumber        : Notes, Bulpen,
F.     Metode
1.      Penjelasan materi untuk meningkatkan kemampuan berempati kepada Taruna/i STTKD
2.      GAME ( dalam pelatihan ini dibentuk dengan metode game agar mudah dipahami oleh para taruna/taruni, games adalah cara bermain yang unik dan dirasa bisa menjadi solusi untuk menangkap dan memahami apa itu empati sehingga setipa taruna/taruni akan mampu meningkatkan kemampuan berempati)
G.    Prosedur
1.      Memperkenalan narasumber.
2.      Memaparkan materi mengenai empati.
3.      Pemutaran video kepada para peserta.
4.      Games
5.      Penutup dan pembagian hadiah


H.    Rancangan Pelatihan

Waktu
Durasi
Slot
08.00-08.10
10 menit
Perkenalan narasumber (kelompok kami)
08-10-08.20
10 menit
Memaparkan materi mengenai empati
08.20-08.30
10 menit
penayangan video mengenai pemahaman berempati

08.30-08.50
20 menit
Games peningkatan kemampuan berempati
08.50-09.00
10 menit
Penutup dan pembagian hadiah


I.       Pembagian Sesi
ü  Sesi I (Pengenalan Narasumber)
Pada sesi pertama adalah pengenalan narasumber selama 10 menit. Narasumber disini adalah : Dwi Purnamsari, Sabila Rusdi, Dhelies Pradipta dan Muhammad Andhika Wisnu.
ü  Sesi II (Pemaparan materi mengenai Empati)
Pada sesi ketiga adalah Pemaparan materi mengenai Empati.
Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi atau merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.
Empati berbeda dengan simpati. Simpati itu berusaha memahami keadaan orang lain dengan persepsi anda, bagaimana perasaan anda ketika anda berada dalam situasi yang sedang saya hadapi. Empati lebih dalam daripada simpati, empati menuntut anda berusaha memahami keadaan orang dari sudut pandang orang tersebut. Seseorang yang memiliki sikap empati lebih mudah memotivasi orang lain.
Empati dibutuhkan untuk melahirkan rasa saling memahami. Karena itu, cara praktis meraih empati adalah dengan mendengarkan orang lain dengan hati. Anda tidak sekadar mendengar “apa” yang ia sampaikan tetapi mendengarkan “bagaimana” dia menyampaikannya. Perhatikanlah bahasa tubuh yang dia gunakan, itu lebih menggambarkan bagaimana perasaannya sebenarnya
Cara Menumbuhkan Empati
Empati sering juga disebut dengan kepedulian. Yakni kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain, kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Peduli atau empati tak berhenti sampai di situ, tapi dilanjutkan dalam tahap menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan orang lain. Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan tingkat kematangan kepribadian tertentu.
Ada beberapa langkah praktis agar kita bisa belajar menanamkan rasa empati dan peduli:
ü  Kenali Perasaan Sendiri
Prosesnya adalah dengan meraba dan menghayati berbagai perasaan yang berkembang dalam diri seperti sedih, gembira, kecewa, bangga, terharu dan sebagainya. Mengenali perasaan sendiri merupakan bagian dari tuntutan kecerdasan emosi. Orang yang mengenali perasaan diri, biasanya mampu mengendalikan emosinya, sehingga ia tidak melakukan tindakan gegabah saat mendapati kenyataan di luar dirinya yang berbeda dengan keinginannya.
ü  Sediakan Waktu Mneyendiri untuk Berpikir apa yang Telah Terjadi
Ini sebenarnya termasuk proses pengenalan dan pengendalian emosi. Karena biasanya orang sulit mempunyai gambaran jernih terhadap suatu persoalan dalam kondisi emosi yang bermacam-macam. Pasangan suami isteri umumnya merasa lebih empati satu sama lain ketika mereka sendirian dan memikirkan pasangan mereka. Rasa bersalah biasanya muncul saat mengemudikan mobil seorang diri ke tempat kerja, di masjid saat tafakkur, menjelang tidur, saat shalat malam dan sebagainya. Dalam waktu-waktu tersebut, seseorang mempunyai waktu untuk memikirkan kembali berbagai masalah yang ia alami. Selanjutnya, memulai yang lebih baik dengan memperbaiki terlebih dulu dirinya, sebelum menuntut orang lain berlaku baik kepadanya.

ü  SESI IV (GAMES)
Pada sesi ini adalah sesi puncak untuk menumbuhkan rasa empati kepada setiap peserta. Dalam hal ini peserta diajak untuk bermain games. Games pertama dan kedua dilakukan metode games stop music untuk games pertama dipaparkan sebuah video kasus yang berkaitan dengan empati. Sedangkan games kedua lebih kepada pengungkapan perasaan pribadi antar personal mengenai masalah yang sedang dihadapi. Dalam games pertama maupun kedua ini bertujuan agar para peserta dapat memahami  pentingnya rasa empati terhadap suatu permasalahan serta respon yang diberikan dengan pengungkapan rasa empati.
ü  SESI V ( PENUTUPAN DAN PEMBAGIAN HADIAH)
Penutupan dan pembagian hadiah kepada setiap orang yang berpartisipasi.

J.      DESKRIPSI KEGIATAN :
1.      Menerangkan materi Empati 
2.      Menayangkan video empati + penjelasan 
3.      GAMES ROUND 1 : setelah penayangan video salah satu peserta pelatihan akan ditunjuk maju kedepan dengan mekanisme main stop music (kita selalu pemberi pelatihan akan memutarkan music dan akan memberikan satu spidol dari ujung untuk dipindahkan ke teman yang lainnya, ketika music berhenti orang yang masih memegang spidol otomatis akan langsung maju kedepan untuk memaparkan sedikit penjelasan video dan melihat cara pengungkapan rasa empati yang muncul dari peserta yang terpilih)
4.      GAMES ROUND 2 : setiap peserta akan dihadapkan secara berpasang-pasangan dan akan di tes kepekaan empati mengenai psanganya dengan menceritakan permasalahan yang dihadapi temannya yang pernah dirasakan. Dengan metode “ STOP MUSIK” beberapa peserta diharapkan maju bersama pasangannya untuk menceritakan serta memberikan ungkapan perasaan empati dengan masalah yang timbul. 
5.      KESIMPULAN + PEMBAGIAN HADIAH : pada akhir sesi ini akan dipilih satu orang untuk menceritakan kesan dan pesan dari pelatihan ini serta pembagian hadiah untuk setiap peserta yang telah berpartisipasi.

K.    Pembahasan
Didalam permainan ini, ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil, di antaranya:
1.      Peserta bisa memahami satu sama lain.
2.      Peserta menjadi lebih berkonsentrasi dan siap untuk belajar.
3.      Peserta dapat memahami pentingnya kemampuan berempati

4.      Peserta dapat lebih meningkatkan kemampuan berempatinya.