PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Empati sering disebut-sebut sebagai
resonansi dari perasaan. Secara fisika berarti ikut bergetarnya suatu benda
karena persamaan frekuensi. Dengan empati, seseorang akan membuat frekuensi
perasaan dalam dirinya sama dengan frekuensi perasaaan yang dirasakan orang
lain. Sehingga ia turut bergetar, turut memahami, sekaligus merasakan apa yang
dirasakan orang lain. Karena pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang
berhubungan dengan perasaannya, seseorang yang berempati akan mampu mengetahui
pikiran dan mood orang lain.
Empati ini sangat kita butuhkan. Empati
ini akan membuat kita terbiasa melihat sesuatu dari sisi yang lain. Empati akan
membuat kita bisa cepat memisahkan orang dan masalahnya; empati akan mendorong
kita untuk lebih melihat bagaimana menyelesaikan masalah ketimbang bagaimana
menyerang orang.
Memahami
betapa pentingnya empati dalam kehidupan sehari-hari, pasti setiap orang akan
berusaha meningkatkan empati mereka. Tak hanya penting dalam menciptakan hubungan
yang lebih baik dengan orang lain, bahkan empati dapat menciptakan suatu
kedamaian dalam kehidupan.
Namun
sayangnya tak banyak orang yang mengetahui pentingnya empati dalam kehidupan.
Bahkan di era global sekarang ini, empati justru telah semakin hilang dan
menipis serta terganti dengan rasa individualisme yang tinggi. Padahal empati
memiliki peranan penting dalam kehidupan.
Begitu
pentingnya empati dalam kehidupan. Untuk itu sudah seharusnya Anda meningkatkan
empati Anda. Atas permasalahan ini kami membuat suatu pelatihan dengan tema
“Meningkatkan Kemampuan Berempati”
B. Tujuan Umum
Pelatihan
ini bertujuan Meningkatkan Kemampuan Berempati Antar personal maupun kelompok agar
memahami betapa pentingnya empati dalam kehidupan sehari-hari.
C. Materi
1. Perkenalan
2. Pemamparan
materi mengenai empati
3. penayangan
video mengenai pemahaman berempati
4. Pelatihan
berupa Game
5. Evaluasi
D. Waktu
Waktu dalam
pelatihan ini adalah : 60 menit
E. Peralatan dan Fasilitas
Adapun peralatan yang digunakan dalam pelatihan ini:
Peralatan
ü Pelatihan : LCD,
Layar, Laptop, Whiteboard, Spidol, Penghapus
ü Peserta :
-
ü Narasumber : Notes, Bulpen,
F. Metode
1. Penjelasan materi untuk meningkatkan kemampuan berempati
kepada Taruna/i STTKD
2. GAME ( dalam pelatihan ini dibentuk dengan metode game agar
mudah dipahami oleh para taruna/taruni, games adalah cara bermain yang unik dan
dirasa bisa menjadi solusi untuk menangkap dan memahami apa itu empati sehingga
setipa taruna/taruni akan mampu meningkatkan kemampuan berempati)
G. Prosedur
1. Memperkenalan
narasumber.
2. Memaparkan
materi mengenai empati.
3. Pemutaran
video kepada para peserta.
4. Games
5. Penutup
dan pembagian hadiah
H.
Rancangan
Pelatihan
Waktu
|
Durasi
|
Slot
|
08.00-08.10
|
10
menit
|
Perkenalan narasumber (kelompok kami)
|
08-10-08.20
|
10
menit
|
Memaparkan
materi mengenai empati
|
08.20-08.30
|
10
menit
|
penayangan video mengenai
pemahaman berempati
|
08.30-08.50
|
20
menit
|
Games
peningkatan kemampuan berempati
|
08.50-09.00
|
10
menit
|
Penutup dan pembagian hadiah
|
I.
Pembagian
Sesi
ü Sesi
I (Pengenalan Narasumber)
Pada
sesi pertama adalah pengenalan narasumber selama 10 menit. Narasumber disini
adalah : Dwi Purnamsari, Sabila Rusdi, Dhelies Pradipta dan Muhammad Andhika
Wisnu.
ü Sesi
II (Pemaparan materi mengenai Empati)
Pada
sesi ketiga adalah Pemaparan materi mengenai Empati.
Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang
mengidentifikasi atau merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang
sama dengan orang atau kelompok lain.
Empati berbeda dengan simpati. Simpati itu berusaha
memahami keadaan orang lain dengan persepsi anda, bagaimana perasaan anda
ketika anda berada dalam situasi yang sedang saya hadapi. Empati lebih dalam
daripada simpati, empati menuntut anda berusaha memahami keadaan orang dari
sudut pandang orang tersebut. Seseorang yang memiliki sikap empati lebih mudah
memotivasi orang lain.
Empati dibutuhkan untuk melahirkan rasa saling memahami. Karena itu, cara praktis meraih empati adalah dengan mendengarkan orang lain dengan hati. Anda tidak sekadar mendengar “apa” yang ia sampaikan tetapi mendengarkan “bagaimana” dia menyampaikannya. Perhatikanlah bahasa tubuh yang dia gunakan, itu lebih menggambarkan bagaimana perasaannya sebenarnya
Empati dibutuhkan untuk melahirkan rasa saling memahami. Karena itu, cara praktis meraih empati adalah dengan mendengarkan orang lain dengan hati. Anda tidak sekadar mendengar “apa” yang ia sampaikan tetapi mendengarkan “bagaimana” dia menyampaikannya. Perhatikanlah bahasa tubuh yang dia gunakan, itu lebih menggambarkan bagaimana perasaannya sebenarnya
Cara
Menumbuhkan Empati
Empati sering juga disebut dengan
kepedulian. Yakni kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain,
kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta menempatkan diri
dalam keadaan orang lain. Peduli atau empati tak berhenti sampai di situ, tapi
dilanjutkan dalam tahap menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan
orang lain. Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan tingkat kematangan
kepribadian tertentu.
Ada
beberapa langkah praktis agar kita bisa belajar menanamkan rasa empati dan
peduli:
ü Kenali
Perasaan Sendiri
Prosesnya adalah dengan
meraba dan menghayati berbagai perasaan yang berkembang dalam diri seperti
sedih, gembira, kecewa, bangga, terharu dan sebagainya. Mengenali perasaan
sendiri merupakan bagian dari tuntutan kecerdasan emosi. Orang yang mengenali
perasaan diri, biasanya mampu mengendalikan emosinya, sehingga ia tidak
melakukan tindakan gegabah saat mendapati kenyataan di luar dirinya yang
berbeda dengan keinginannya.
ü Sediakan
Waktu Mneyendiri untuk Berpikir apa yang Telah Terjadi
Ini sebenarnya termasuk
proses pengenalan dan pengendalian emosi. Karena biasanya orang sulit mempunyai
gambaran jernih terhadap suatu persoalan dalam kondisi emosi yang
bermacam-macam. Pasangan suami isteri umumnya merasa lebih empati satu sama
lain ketika mereka sendirian dan memikirkan pasangan mereka. Rasa bersalah
biasanya muncul saat mengemudikan mobil seorang diri ke tempat kerja, di masjid
saat tafakkur, menjelang tidur, saat shalat malam dan sebagainya. Dalam
waktu-waktu tersebut, seseorang mempunyai waktu untuk memikirkan kembali
berbagai masalah yang ia alami. Selanjutnya, memulai yang lebih baik dengan
memperbaiki terlebih dulu dirinya, sebelum menuntut orang lain berlaku baik
kepadanya.
ü SESI
IV (GAMES)
Pada
sesi ini adalah sesi puncak untuk menumbuhkan rasa empati kepada setiap
peserta. Dalam hal ini peserta diajak untuk bermain games. Games pertama dan
kedua dilakukan metode games stop music untuk games pertama dipaparkan sebuah
video kasus yang berkaitan dengan empati. Sedangkan games kedua lebih kepada
pengungkapan perasaan pribadi antar personal mengenai masalah yang sedang
dihadapi. Dalam games pertama maupun kedua ini bertujuan agar para peserta
dapat memahami pentingnya rasa empati terhadap
suatu permasalahan serta respon yang diberikan dengan pengungkapan rasa empati.
ü SESI
V ( PENUTUPAN DAN PEMBAGIAN HADIAH)
Penutupan dan pembagian
hadiah kepada setiap orang yang berpartisipasi.
J. DESKRIPSI
KEGIATAN :
1. Menerangkan
materi Empati
2. Menayangkan
video empati + penjelasan
3. GAMES ROUND
1 : setelah penayangan video salah satu peserta pelatihan akan ditunjuk maju
kedepan dengan mekanisme main stop music (kita selalu pemberi pelatihan akan
memutarkan music dan akan memberikan satu spidol dari ujung untuk dipindahkan
ke teman yang lainnya, ketika music berhenti orang yang masih memegang spidol
otomatis akan langsung maju kedepan untuk memaparkan sedikit penjelasan video
dan melihat cara pengungkapan rasa empati yang muncul dari peserta yang
terpilih)
4. GAMES ROUND
2 : setiap peserta akan dihadapkan secara berpasang-pasangan dan akan di tes
kepekaan empati mengenai psanganya dengan menceritakan permasalahan yang
dihadapi temannya yang pernah dirasakan. Dengan metode “ STOP MUSIK” beberapa
peserta diharapkan maju bersama pasangannya untuk menceritakan serta memberikan
ungkapan perasaan empati dengan masalah yang timbul.
5. KESIMPULAN +
PEMBAGIAN HADIAH : pada akhir sesi ini akan dipilih satu orang untuk
menceritakan kesan dan pesan dari pelatihan ini serta pembagian hadiah untuk
setiap peserta yang telah berpartisipasi.
K. Pembahasan
Didalam permainan ini, ada beberapa manfaat yang dapat
kita ambil, di antaranya:
1.
Peserta bisa memahami satu sama lain.
2.
Peserta menjadi lebih berkonsentrasi dan siap untuk belajar.
3.
Peserta dapat memahami pentingnya
kemampuan berempati
4.
Peserta dapat lebih meningkatkan kemampuan
berempatinya.