1.
PENDEKATAN KEPRIBADIAN MASA PRA ILMIAH
A. ASTROLOGI
Kata
"astrologi" berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata,
yakni: "astron" yang artinya bintang dan "logos" yang
artinya ilmu; jadi, astrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang posisi
bintang-bintang dan benda-benda luar angkasa lainnya, di mana benda-benda
tersebut mempunyai keterkaitan dengan nasib peruntungan manusia.
Ramalan-ramalan
Astrologi yang biasanya berupa diagram-diagram dikenal sebagai horoskop, hal
tersebut untuk menyatakan keterkaitan posisi bintang-bintang dan planet-planet
dengan peruntungan nasib seseorang.
Horoskop mempunyai dua belas simbol yang lazimnya dikenal dengan
istilah "zodiak", dan setiap zodiak ada di bawah pengaruh dari planet
tertentu; pada sistem ini terdapat tujuh planet yang berpengaruh bagi zodiak,
yakni: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus.
Gb 1. Zodiak Leo
Disini saya akan membuat analisis mengenai diri
saya sendiri menurut pendekatan dalam bidang astrologi ini, yang kebetulan saya
memiliki zodiac Leo (24 juli - 23 agustus). Dalam pendekatan astrologi mengenai
zodiac Leo ini sendiri dikatakan bahwa ilmu perbintangan dapat mempengaruhi
karakter seseorang. Dan bagaimana jika ini dibuktikan terhadap kepribadian saya
sendiri? Oke kita bandingkan pernyataan dan kenyataan dalam zodiac Leo :
1.
Pernyataan : Leo pada umumnya adalah
sahabat yang baik dan suka kepada hal-hal yang baik. Kecintaannya
kepada hal-hal baik itu juga termasuk dalam hal penampilan. Untuk itu mereka
terkenal sebagai cewek yang modis.
Kenyataan : dalam hal ini bisa dikatakan
benar karena pada dasarnya saya pribadi memang saat memperhatikan penampilan
saya, jika dirasa sudah cukup baik maka ada kepuasan tersendiri yang ada dalam
diri saya. Saya belum bisa disebut sebagai wanita modis dalam arti glamour
karena saya menyukai pakaian dan penampilan yang terlihat kalem serta
sederhana.
2.
Pernyataan : Seperti matahari, mereka
teguh, tak tergoyahkan ketika datang ke keyakinan mereka. Kegigihan mereka
membingungkan dan memberikan pandangan dan perspektif yang luas, mereka
biasanya mencapai tujuan mereka, tidak peduli seberapa menantang. Bahkan, lebih
menantang, lebih baik.
Kenyataan : dalam pernyataan ini sangat benar, karena diri saya
sendiri jika mempunyai suatu keinginan maka dalam konsep saya keinginan itu
harus terwujud, dengan segala bentuk usaha dan kerja keras, apapun yang saya
inginkan harus tercapai. Apapun saya lakukan jika dirasa memang baik dan tidak
merugikan orang lain. Saya menyukai tantangan karena dengan tantangan hidup
saya tidak stagnan atau hanya berjalan ditempat.
3.
Pernyataan : Mereka terkesan sombong dan merasa
lebih dari orang lain. Selain itu, penilaian utama saat berkenalan dengan orang
lain mereka lihat dari sudut pandang penampilan, bukan kepribadian.
Kenyataan : saya pribadi tidak setuju
dengan pernyataan ini karena saya pribadi tidak menunjukan rasa sombong, dan
jika dalam pernyataan ini dikatakan bahwa saya berkenalan untuk mendapatkan
teman hanya dilihat dari sudut pandang penampilan salah besar, karena saya
pribadi tidak memandang dari sudut manapun teman saya berasal dan tidak memilih-milih
teman, dalam hal pergaulan saya lebih menekankan ke individunya sendiri. Jika
pergaulan baik maka lanjukan dan jika dirasa buruk jangan dituruti.
4.
Pernyataan : Tetapi keahlian mereka
dibidang penampilan tidak merambah ke urusan cinta. Cinta cewek Leo
sering kali kanda dan mengalami kegagalan. Pasalnya mereka terkadang
salah memberikan kepercayaan kepada orang. Ujung-ujungnya yang mereka
dapat bukan cinta tetapi hanya kecewa dan sakit hati.
Kenyataan : nah kalo soal masalah cinta pernyataan yang satu ini
dirasa sangat pas dengan saya karena saya sering mengalami kegagalan cinta
wkwk, betul apa yang dikatakan oleh pertanyataan tadi bahwa saya orangnya
gampang percaya dengan seseorang dan mungkin karena kekurangan inilah yang
akhirnya dimanfaatkan. Yang akhirnya berujung kegagalan dan mendapatkan rasa
kecewa.
5.
Pernyataan : Jika ia memberi perintah,
ia berharap agar perintahnya dapat dilakukan secepat mungkin.
Kenyataan : dalam hal ini saya setuju
karena pada dasarnya saya orang yang tidak suka menunda pekerjaan atau perintah
sekalipun, karena bagi saya jika sudah mepet itu akan menjadi suatu bencana.
Lebih baik dikerjakan dengan cepat dibandingkan harus menunda karena dalam
konsep hidup saya penundaan akan menghasilkan rasa kekecewaan. Sesuai dengan
peribahasa : “Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”
6.
Pernyataan : Leo selalu menjadi dirinya sendiri,
anda akan lihat leo berpenampilan sesuai dengan kepribadiannya, dia tak suka
mengikuti trend mode, leo berjalan sesuai dengan apa yang membuat ia nyaman.
Kenyataan : betul, karena saya menyukai jadi diri sendiri daripada
mengikuti orang lain, saya senang menjadi apa adanya dan bergaya sesuai dengan
kemampuan saya. Saya senang menjadi apa adanya dan bersikap sewajarnya daripada
harus jaga image. Saya menyukai apa yang membuat saya nyaman apalagi mengenai
kesederhanaan saya sangat menyukainya.
7.
Pernyataan : jika cemburu terhadap sainganya dia akan menggunakan
tipu muslihat untuk menjatuhkan pesaingnya.
Kenyataan : astagfirullah, saya sendiri tidak setuju dengan
pernyataan menganai ini, karena pada dasarnya saya pribadi bukan orang yang
seperti itu, saya senang bersaing sehat, saya menyukai tantangan karena itulah
yang membuat kepribadian dan tingkat kedewasaan kita tumbuh masalah menang atau
kalah dalam bersaing adalah hal yang biasa anggap pelajaran dan terus melangkah
dan tetap bersaing sehat.
8.
Pernyataan : Loyal
dan tidak pelit adalah alasan mengapa leo memiliki banyak teman. Dia tidak
pernah merasa keberatan saat berbagi hal menyenangkan.
Kenyataan
: haha kalo ini setuju, bukan karena saya pede karena memang benar teman saya
mengatakan hal yang serupa, karena pada dasarnya saya senang untuk berbagi
rezeki untuk teman, kadang saya pun tidak tega meminjamkan uang atau bantuan
kecil untuk teman saya yang mengalami kesusahan meskipun saya sendiri pun
susah, pengalaman saya dalam hal ini adalah disaat jualan pulsa di kelas, nah
pada saat inilah dimana pertemanan diuji, karena banyak yang hutang maupun
bayar tidak sesuai nominal dan saya kadang lupa akan hutang teman saya namun
saya pribadi tidak tega untuk menagih dan saya mengharapkan kesadaran dari
teman saya juga, saya tidak pelit untuk meminjamkan uang karena pada dasarnya
saya tidak tegaan.
9. Pernyataan
: Wanita leo rata-rata menyukai barang-barang yang indah, tinggi seleranya,
sudah barang tentu untuk segalanya itu dia harus bayar mahal.
Kenyataan : tidak, saya tidak setuju
dengan pernyataan ini, karena saya menyukai hal yang sederhana ketimbang mewah
dan harus mengeluarkan banyak uang, mungkin ini pengaruh dari didikan keluarga
yang mengajarkan arti kesederhanaan dibanding harus hidup mewah namun segala
cara di halalkan, karena saya pribadi berpresepsi tidak semua yang mewah akan
membawa berkah. Hidup dan mempunyai sikap sederhana lebih elegan dibandingkan
harus hidup mewah tidak sesuai dengan kenyataan.
10. Pernyataan
: gemar menabung, irit dan tepat waktu
Kenyataan : dalam hal ini memang benar
saya senang menabung karena diajarkan sedari kecil untuk hidup hemat dan jangan
berfoya-foya, saya pribadi sanagt puas jika saya dapat membeli hal apapun
dengan hasil kerja keras uang saya sendiri dibandingkan harus meminta kepada
orang tua dalam hal tepat waktu saya memang orang yang tidak suka menunggu
karena menunggu itu melelahkan haha
2.
PENDEKATAN KEPRIBADIAN PADA MASA ILMIAH
Gb 2.Tokoh Erik-Erikson
Dalam bukunya
“Childhood and Society” (1963), Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan
delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang
biasa dikenal dengan istilah “Delapan Tahap Perkembangan Manusia”.
1. Psikososial
Tahap 1
Trust vs Mistrust (kepercayaan vs kecurigaan)
Tahap
ini berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun atau 1,5 tahun (infancy).
Bayi pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain, perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut.
Bayi pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain, perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut.
Pada
tahap ini kepribadian saya dibentuk, saya sendiri diasuh oleh kedua orangtua
saya, dan khususnya ibu saya yang merawat saya dari bayi, pada tahap ini saya
merasa tercukupi kasih sayang nya dan sangat diberi perlindungan, dan segala kebutuhan
yang memadai. Penjagaan dan kualitas yang baik yang diberikan oleh orangtua
saya membuat saya nyaman dan memiliki kepercayaan terhadap lingkuangan social.
2. Psikososial
Tahap 2
Otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu.
Tahap
ini merupakan tahap anus-otot (anal/mascular stages), masa ini disebut masa
balita yang berlangsung mulai usia 1-3 tahun (early childhood).
Pada masa ini anak cenderung aktif dalam segala hal, sehingga orang tua dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang gerak serta kemandirian anak. Namun tidak pula terlalu memberikan kebebasan melakukan apapun yang dia mau.
Pada masa ini anak cenderung aktif dalam segala hal, sehingga orang tua dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang gerak serta kemandirian anak. Namun tidak pula terlalu memberikan kebebasan melakukan apapun yang dia mau.
Pada
tahap ini saya pribadi diberikan pemahaman dalam hal kemandirian seperti apa
yang saya alami dulu pada usia ini 2 atau 3 tahun saya sudah diajarkan untuk
belajar makan sendiri dengan bubur yang sudah disiapkan di mangkok dan saya
disuruh untuk makan sendiri meskipun belepotan dan acak-acakan tapi orangtua
saya tidak marah, hal inilah yang membuat kepribadian saya muncul terutama
disaat saya dewasa jadi lebih bisa mengontrol diri, dan mampu mandiri meskipun
jauh dari orangtua, dan bisa mnegontrol diri akan hal yang disebut mana
kebutuhan dan kemauan.
3. Psikososial
Tahap 3
Inisiatif vs kesalahan
Tahap
ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age)
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungkan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya.
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungkan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya.
Pada
tahap ini saya pribadi diberikan kebebasan untuk melakukan hal apapun dalam
bereksplorasi, bahkan saya pernah disaat saya waktu kecil saya mencorat coret
tembok kamar dengan gambar-gambar aneh dan itu dibiarkan saja oleh orangtua
saya, bahkan saya pernah memakan cabe dan orangtua saya membiarkan karena
orangtua saya berfikir jika saya dilarang untuk melakukan hal ini itu akan
membatasi eksplorasi saya, saya dibiarkan memakan cabe bukan karena orangtua
saya tidak sayang namun orangtua saya ingin saya mengerti bahwa rasa cabe itu
pedas dan jika saya tau sendiri saya tidak akan memakan cabe lagi karena
rasanya pedas.pada tahap ini ruang gerak saya tidak dibatasi hanya beberapa
saja yang dibatasi seperti melukai diri sendiri dengan memegang benda tajam,
pada usia ini saya dibatasi untuk kedapur karena dikhawatirkan saya akan
memegang pisau yang tajam dan akan melukai diri sendiri. Dari sinilah karakter
saya terbentuk rasa control diri terhadap suatu tindakan mana yang dirasa baik
ataupun buruk. Dan rasa kepercayaan diri yang muncul.
4. Psikososial
Tahap 4
Kerajinan vs inferioritas
Tahap
ini merupakan tahap laten usia 6-12 tahun (school age) ditingkat ini anak mulai
keluar dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah sehingga semua aspek
memiliki peran misal orang tua harus selalu mendorong, guru harus memberi
perhatian, teman harus menerima kehadirannya.
Dalam
tahap ini saya melalui tahap kepribadian yang lebih dibentuk disekolah, pada
usia ini saya dituntut untuk mengerti apa yang disampaikan oleh guru melalui
suatu pembelajaran, saya saya pun mengeri apa itu tugas, PR dan tanggungjawab. Pada
masa ini saya belajar di sekolah dasar, guru sangat berperan aktif dalam
pembentukan kepribadian saya pada masa ini. Pemberian PR bertujuan untuk
meningkatkan kerajinan, dan saya pribadi rajin mengerjakan PR karena tuntutan
orangtua juga yang mendidik saya agar jadi cerdas. Pada masa ini juga saya
diberikan motivasi oleh orangtua untuk menjadi siswa berprestasi dengan
mendapatkan ranking. Jika saya masuk 3 ranking tiga besar pada saat itu saya diberikan hadiah. Dan atas dasar itu
saya semakin rajin dan giat berusaha, alhasil saya dibelikan hadiah boneka besar
karena saya mendapatkan ranking 2. Pada masa ini juga tanggungjawab saya mulai
dibentuk dengan adanya organisasi yang mengarahkan saya menjadi ketua kelas
pada kelas 5 SD dan itu pengalaman saya pertama kali merasakan memimpin kelas
dan bertanggung jawab atas kelas dan itu sangat sulit dan saya bisa
melewatinya, atas dasar inilah kepribadian saya sekarang terbentuk untuk
termotivasi menjadi cerdas karena samapai saat ini orangtua masih memberikan
motivasi dalam bentuk hadiah jika saya berprestasi.
5. Psikososial
Tahap 5
Identitas vs kekacauan identitas
Tahap
ini merupakan tahap adolense (remaja), dimulai pada saat masa puber dan
berakhir pada usia 12-18 tahun/anak. Di dalam tahap ini lingkup lingkungan
semakin luas, tidak hanya di lingkungan keluarga atau sekolah, namun juga di
masyarakat.
Pada
tahap ini saya pribadi sedang mencari jati diri pada tepatnya saya sedang
senang mencoba hal-hal baru yang dianggap belum pernah saya alami sebelumnya,
seperti lebih dekat dengan lawan jenis, merasakan apa itu pacaran untuk pertama
kalinya dan bagaimana menjalani sebuah hubungan (hubunganya masih main-main yak
karena putus terus hihi). Dalam hal ini juga saya dituntut untuk mengetahui
lebih luas mengenai hidup saya di dalam masyarakat maupun lingkungan teman
sepergaulan. Dalam masa ini bisa disebut dengan masa coba-coba atau masa
labil-labilnya, banyak yang menawari saya untuk bergaul kearah yang buruk
seperti mencoba minuman keras dan memakai narkoba ataupu berhubungan pacaran
yang sangat jauh, namun alhamdulilah saya bisa menolak dan saya sangat
menghindari hal tersebut karena saya ingat kedua orangtua saya yang
menginginkan anak yang berguna bukan anak nakal. Dalam masa ini saya lebih
bergaul dengan orang-orang rajin dan lebih dewasa mengenai masa depan ketimbang
dengan kesenangan sesaat. Dan kepribadian inilah yang muncu dibenak saya
sekarang untuk menjadi pribadi yang dewasa.
6. Psikososial
Tahap 6
Keintiman vs isolasi
Tahap
ini terjadi pada masa dewasa awal (young adult), usia sekitar 18/20-30 tahun.
Dalam tahap ini keintiman dan isolasi harus seimbang untuk memunculkan nilai
positif yaitu cinta.
Sebenarnya
saya pribadi sebelum sampai tahap ini saya sudah mengalami jatuh cinta duluan
ya mungkin pada tahapan ke 5 saya mengalami cinta monyet hehe. Pada masa ini
dalam hal cinta saya menekankan kearah jenjang yang lebih serius dan bukan
main-main lagi, berfikir untuk kedepannya, bagaimana kehidupan berumah tangga
dan lain-lain, kalau cinta dalam keluarga jangan ditanya sangat cinta melebihi
apapun, apalagi saya sekarang jauh dari keluarga dan rasa cinta juga kerinduan
itu timbil disaat kita jauh dari orangtua.
Gb 3. Tokoh Albert Bandura
Teori
belajar social juga masyur dengan sebutan teori observational learning, belajar
observasional/ dengan pengamatan adalah sebuah teori belajar bahwa individu
melakukan pembelajaran dengan meniru apa yang ada di lingkungannya, terutama
perilaku-perilaku orang lain. Perilaku orang lain yang ditiru disebut sebagai
perilaku model atau perilaku contoh.
Apabila
peniruan itu memperoleh penguatan, maka perilaku yang ditiru itu akan menjadi
perilaku dirinya. Proses pembelajaran menurut proses kognitif individu dan
kcakapan dalam membuat keputusan. Pembelajaran terjadi dalam keterkaitan antara
tiga pihak yaitu lingkungan, perilaku dan factor-faktor pribadi ialah bahwa
hasil pembelajaran adalah berupa kode perilaku visual dan verbal yang
diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.
Setelah
pemaparan diatas saya akan mengaitkan kepribadian saya sendiri dengan apa yang
di dapat dalam teori social learning ini. Pengembangan kepribadian diri saya
atas teori social learning didukung oleh beberapa aspek terutama keluarga,
kerabat maupun teman dekat dalam lingkungan social saya. Dalam hal pertama saya
akan menjelaskan lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga, dari kecil saya
sudah di didik dengan diajarkan kebaikan, orangtua saya terutama ibu, sangat
tegas dalam pembawaanya mendidik saya, sebaliknya dengan ayah yang lembut.
Kepribadian dari ibu saya yang sering marah membawa dampak yang besar untuk
saya, saya jadi mempunyai sifat pemarah terkadang amarah saya meledak-ledak
saat diusik, namun itu semua sudah bisa diredam seiring dengan pertambahan
usia, dengan lingkungan keluarga yang harmonis dan menerapkan system kesederhanaan
membuat saya terpengaruh untuk selalu hidup sederhana dan tidak berlebih-lebih
dalam hal apapun apalagi mengenai uang, dalam keluarga saya orangtua
mengajarkan untuk berhemat dan itu saya terapkan sampai saya dewasa, lingkungan
keluarga juga yang membuat saya bekerja keras dan berkeinginan kuat untuk
mencapai cita-cita saya karena saya melihat memang orangtua saya adalah seorang
yang pekerja keras dan tidak putus asa.
Yang
kedua saya melihat dari lingkungan pembelajaran social dalam hal pergaulan pertemanan,
dalam hal ini saya memang dalam katagori yang bukan pemilih teman, saya senang
berteman dengan siapapun, baik laki-laki maupun perempuan, apapun bidang dan
pekerjaanya. Dalam hal pergaulan baik saya mengikuti arusnya agar terbawa
dampak baik dan jika dirasa pergaulan dalam pertemanan ini buruk saya lebih
baik tidak mengikuti daripada terjerumus.dalam hal pertemanan saya pribadi saya
lebih akrab dengan lawan jenis dibandingkan dengan teman sepermainan perempuan,
atas dasar inilah yang membentuk kepribadian saya untuk lebih memahami lawan
jenis dan bergaya agak tomboy dan jarang terlihat sangat feminim, namun jangan
salah hatinya tetap feminim kok haha, saya juga bergaul dengan teman yang rajin
alhasil saya pun jadi terbawa rajin yang tadinya gak pernah ke perpustakaan
jadi ke perpustakaan dll banyak hal yang membangun kepribadian saya dalam teori
social learning ini karena pada dasarnya lingkungan sosial dapat mempengaruhi
kepribadian.