ANALYSIS OF SELF-PERSONALITY (ANALISIS MENGENAI KEPRIBADIAN DIRI SENDIRI) - PURNAMA AVIATION BLOGGER'S -->

Halaman

    Social Items

ANALISIS MENGENAI KEPRIBADIAN DIRI SENDIRI MENURUT PENDEKATAN PRA ILMIAH DAN ILMIAH


1.      PENDEKATAN KEPRIBADIAN MASA PRA ILMIAH

A.    ASTROLOGI
Kata "astrologi" berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yakni: "astron" yang artinya bintang dan "logos" yang artinya ilmu; jadi, astrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang posisi bintang-bintang dan benda-benda luar angkasa lainnya, di mana benda-benda tersebut mempunyai keterkaitan dengan nasib peruntungan manusia.

Ramalan-ramalan Astrologi yang biasanya berupa diagram-diagram dikenal sebagai horoskop, hal tersebut untuk menyatakan keterkaitan posisi bintang-bintang dan planet-planet dengan peruntungan nasib seseorang.

Horoskop mempunyai dua belas simbol yang lazimnya dikenal dengan istilah "zodiak", dan setiap zodiak ada di bawah pengaruh dari planet tertentu; pada sistem ini terdapat tujuh planet yang berpengaruh bagi zodiak, yakni: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus.

Gb 1. Zodiak Leo

Disini saya akan membuat analisis mengenai diri saya sendiri menurut pendekatan dalam bidang astrologi ini, yang kebetulan saya memiliki zodiac Leo (24 juli - 23 agustus). Dalam pendekatan astrologi mengenai zodiac Leo ini sendiri dikatakan bahwa ilmu perbintangan dapat mempengaruhi karakter seseorang. Dan bagaimana jika ini dibuktikan terhadap kepribadian saya sendiri? Oke kita bandingkan pernyataan dan kenyataan dalam zodiac Leo :

1.      Pernyataan : Leo pada umumnya adalah  sahabat yang baik dan suka kepada hal-hal  yang baik. Kecintaannya kepada hal-hal baik itu juga termasuk dalam hal penampilan. Untuk itu mereka terkenal sebagai cewek yang modis. 

Kenyataan : dalam hal ini bisa dikatakan benar karena pada dasarnya saya pribadi memang saat memperhatikan penampilan saya, jika dirasa sudah cukup baik maka ada kepuasan tersendiri yang ada dalam diri saya. Saya belum bisa disebut sebagai wanita modis dalam arti glamour karena saya menyukai pakaian dan penampilan yang terlihat kalem serta sederhana.

2.      Pernyataan : Seperti matahari, mereka teguh, tak tergoyahkan ketika datang ke keyakinan mereka. Kegigihan mereka membingungkan dan memberikan pandangan dan perspektif yang luas, mereka biasanya mencapai tujuan mereka, tidak peduli seberapa menantang. Bahkan, lebih menantang, lebih baik.

Kenyataan : dalam pernyataan ini sangat benar, karena diri saya sendiri jika mempunyai suatu keinginan maka dalam konsep saya keinginan itu harus terwujud, dengan segala bentuk usaha dan kerja keras, apapun yang saya inginkan harus tercapai. Apapun saya lakukan jika dirasa memang baik dan tidak merugikan orang lain. Saya menyukai tantangan karena dengan tantangan hidup saya tidak stagnan atau hanya berjalan ditempat.

3.      Pernyataan : Mereka terkesan sombong dan merasa lebih dari orang lain. Selain itu, penilaian utama saat berkenalan dengan orang lain mereka lihat dari sudut pandang penampilan, bukan kepribadian.

Kenyataan : saya pribadi tidak setuju dengan pernyataan ini karena saya pribadi tidak menunjukan rasa sombong, dan jika dalam pernyataan ini dikatakan bahwa saya berkenalan untuk mendapatkan teman hanya dilihat dari sudut pandang penampilan salah besar, karena saya pribadi tidak memandang dari sudut manapun teman saya berasal dan tidak memilih-milih teman, dalam hal pergaulan saya lebih menekankan ke individunya sendiri. Jika pergaulan baik maka lanjukan dan jika dirasa buruk jangan dituruti.

4.      Pernyataan : Tetapi keahlian mereka dibidang penampilan tidak merambah ke urusan cinta. Cinta cewek  Leo sering kali kanda dan mengalami  kegagalan. Pasalnya mereka terkadang salah  memberikan kepercayaan kepada orang. Ujung-ujungnya yang mereka dapat bukan cinta tetapi  hanya kecewa dan sakit hati.

Kenyataan : nah kalo soal masalah cinta pernyataan yang satu ini dirasa sangat pas dengan saya karena saya sering mengalami kegagalan cinta wkwk, betul apa yang dikatakan oleh pertanyataan tadi bahwa saya orangnya gampang percaya dengan seseorang dan mungkin karena kekurangan inilah yang akhirnya dimanfaatkan. Yang akhirnya berujung kegagalan dan mendapatkan rasa kecewa.

5.      Pernyataan : Jika ia memberi perintah, ia berharap agar perintahnya dapat dilakukan secepat mungkin. 

Kenyataan : dalam hal ini saya setuju karena pada dasarnya saya orang yang tidak suka menunda pekerjaan atau perintah sekalipun, karena bagi saya jika sudah mepet itu akan menjadi suatu bencana. Lebih baik dikerjakan dengan cepat dibandingkan harus menunda karena dalam konsep hidup saya penundaan akan menghasilkan rasa kekecewaan. Sesuai dengan peribahasa : “Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”

6.      Pernyataan : Leo selalu menjadi dirinya sendiri, anda akan lihat leo berpenampilan sesuai dengan kepribadiannya, dia tak suka mengikuti trend mode, leo berjalan sesuai dengan apa yang membuat ia nyaman.

Kenyataan : betul, karena saya menyukai jadi diri sendiri daripada mengikuti orang lain, saya senang menjadi apa adanya dan bergaya sesuai dengan kemampuan saya. Saya senang menjadi apa adanya dan bersikap sewajarnya daripada harus jaga image. Saya menyukai apa yang membuat saya nyaman apalagi mengenai kesederhanaan saya sangat menyukainya.

7.      Pernyataan : jika cemburu terhadap sainganya dia akan menggunakan tipu muslihat untuk menjatuhkan pesaingnya.

Kenyataan : astagfirullah, saya sendiri tidak setuju dengan pernyataan menganai ini, karena pada dasarnya saya pribadi bukan orang yang seperti itu, saya senang bersaing sehat, saya menyukai tantangan karena itulah yang membuat kepribadian dan tingkat kedewasaan kita tumbuh masalah menang atau kalah dalam bersaing adalah hal yang biasa anggap pelajaran dan terus melangkah dan tetap bersaing sehat.

8.      Pernyataan : Loyal dan tidak pelit adalah alasan mengapa leo memiliki banyak teman. Dia tidak pernah merasa keberatan saat berbagi hal menyenangkan.

Kenyataan : haha kalo ini setuju, bukan karena saya pede karena memang benar teman saya mengatakan hal yang serupa, karena pada dasarnya saya senang untuk berbagi rezeki untuk teman, kadang saya pun tidak tega meminjamkan uang atau bantuan kecil untuk teman saya yang mengalami kesusahan meskipun saya sendiri pun susah, pengalaman saya dalam hal ini adalah disaat jualan pulsa di kelas, nah pada saat inilah dimana pertemanan diuji, karena banyak yang hutang maupun bayar tidak sesuai nominal dan saya kadang lupa akan hutang teman saya namun saya pribadi tidak tega untuk menagih dan saya mengharapkan kesadaran dari teman saya juga, saya tidak pelit untuk meminjamkan uang karena pada dasarnya saya tidak tegaan.

9.      Pernyataan : Wanita leo rata-rata menyukai barang-barang yang indah, tinggi seleranya, sudah barang tentu untuk segalanya itu dia harus bayar mahal.

Kenyataan : tidak, saya tidak setuju dengan pernyataan ini, karena saya menyukai hal yang sederhana ketimbang mewah dan harus mengeluarkan banyak uang, mungkin ini pengaruh dari didikan keluarga yang mengajarkan arti kesederhanaan dibanding harus hidup mewah namun segala cara di halalkan, karena saya pribadi berpresepsi tidak semua yang mewah akan membawa berkah. Hidup dan mempunyai sikap sederhana lebih elegan dibandingkan harus hidup mewah tidak sesuai dengan kenyataan.

10.  Pernyataan : gemar menabung, irit dan tepat waktu

Kenyataan : dalam hal ini memang benar saya senang menabung karena diajarkan sedari kecil untuk hidup hemat dan jangan berfoya-foya, saya pribadi sanagt puas jika saya dapat membeli hal apapun dengan hasil kerja keras uang saya sendiri dibandingkan harus meminta kepada orang tua dalam hal tepat waktu saya memang orang yang tidak suka menunggu karena menunggu itu melelahkan haha

2.      PENDEKATAN KEPRIBADIAN PADA MASA ILMIAH

A.    ANALISIS TEORI ERIK ERIKSON TERHADAP KEPRIBADIAN DIRI SENDIRI

Gb 2.Tokoh Erik-Erikson


Teori tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori perkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi.
Dalam bukunya “Childhood and Society” (1963), Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah “Delapan Tahap Perkembangan Manusia”.

1.      Psikososial Tahap 1
Trust vs Mistrust (kepercayaan vs kecurigaan)
Tahap ini berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun atau 1,5 tahun (infancy).
Bayi pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain, perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut.
Pada tahap ini kepribadian saya dibentuk, saya sendiri diasuh oleh kedua orangtua saya, dan khususnya ibu saya yang merawat saya dari bayi, pada tahap ini saya merasa tercukupi kasih sayang nya dan sangat diberi perlindungan, dan segala kebutuhan yang memadai. Penjagaan dan kualitas yang baik yang diberikan oleh orangtua saya membuat saya nyaman dan memiliki kepercayaan terhadap lingkuangan social.
2.      Psikososial Tahap 2
Otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu.
Tahap ini merupakan tahap anus-otot (anal/mascular stages), masa ini disebut masa balita yang berlangsung mulai usia 1-3 tahun (early childhood).
Pada masa ini anak cenderung aktif dalam segala hal, sehingga orang tua dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang gerak serta kemandirian anak. Namun tidak pula terlalu memberikan kebebasan melakukan apapun yang dia mau.
Pada tahap ini saya pribadi diberikan pemahaman dalam hal kemandirian seperti apa yang saya alami dulu pada usia ini 2 atau 3 tahun saya sudah diajarkan untuk belajar makan sendiri dengan bubur yang sudah disiapkan di mangkok dan saya disuruh untuk makan sendiri meskipun belepotan dan acak-acakan tapi orangtua saya tidak marah, hal inilah yang membuat kepribadian saya muncul terutama disaat saya dewasa jadi lebih bisa mengontrol diri, dan mampu mandiri meskipun jauh dari orangtua, dan bisa mnegontrol diri akan hal yang disebut mana kebutuhan dan kemauan.
3.      Psikososial Tahap 3
Inisiatif vs kesalahan
Tahap ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age)
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungkan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya.
Pada tahap ini saya pribadi diberikan kebebasan untuk melakukan hal apapun dalam bereksplorasi, bahkan saya pernah disaat saya waktu kecil saya mencorat coret tembok kamar dengan gambar-gambar aneh dan itu dibiarkan saja oleh orangtua saya, bahkan saya pernah memakan cabe dan orangtua saya membiarkan karena orangtua saya berfikir jika saya dilarang untuk melakukan hal ini itu akan membatasi eksplorasi saya, saya dibiarkan memakan cabe bukan karena orangtua saya tidak sayang namun orangtua saya ingin saya mengerti bahwa rasa cabe itu pedas dan jika saya tau sendiri saya tidak akan memakan cabe lagi karena rasanya pedas.pada tahap ini ruang gerak saya tidak dibatasi hanya beberapa saja yang dibatasi seperti melukai diri sendiri dengan memegang benda tajam, pada usia ini saya dibatasi untuk kedapur karena dikhawatirkan saya akan memegang pisau yang tajam dan akan melukai diri sendiri. Dari sinilah karakter saya terbentuk rasa control diri terhadap suatu tindakan mana yang dirasa baik ataupun buruk. Dan rasa kepercayaan diri yang muncul.

4.      Psikososial Tahap 4
Kerajinan vs inferioritas
Tahap ini merupakan tahap laten usia 6-12 tahun (school age) ditingkat ini anak mulai keluar dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah sehingga semua aspek memiliki peran misal orang tua harus selalu mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima kehadirannya.
Dalam tahap ini saya melalui tahap kepribadian yang lebih dibentuk disekolah, pada usia ini saya dituntut untuk mengerti apa yang disampaikan oleh guru melalui suatu pembelajaran, saya saya pun mengeri apa itu tugas, PR dan tanggungjawab. Pada masa ini saya belajar di sekolah dasar, guru sangat berperan aktif dalam pembentukan kepribadian saya pada masa ini. Pemberian PR bertujuan untuk meningkatkan kerajinan, dan saya pribadi rajin mengerjakan PR karena tuntutan orangtua juga yang mendidik saya agar jadi cerdas. Pada masa ini juga saya diberikan motivasi oleh orangtua untuk menjadi siswa berprestasi dengan mendapatkan ranking. Jika saya masuk 3 ranking tiga besar pada saat  itu saya diberikan hadiah. Dan atas dasar itu saya semakin rajin dan giat berusaha, alhasil saya dibelikan hadiah boneka besar karena saya mendapatkan ranking 2. Pada masa ini juga tanggungjawab saya mulai dibentuk dengan adanya organisasi yang mengarahkan saya menjadi ketua kelas pada kelas 5 SD dan itu pengalaman saya pertama kali merasakan memimpin kelas dan bertanggung jawab atas kelas dan itu sangat sulit dan saya bisa melewatinya, atas dasar inilah kepribadian saya sekarang terbentuk untuk termotivasi menjadi cerdas karena samapai saat ini orangtua masih memberikan motivasi dalam bentuk hadiah jika saya berprestasi.
5.      Psikososial Tahap 5
Identitas vs kekacauan identitas
Tahap ini merupakan tahap adolense (remaja), dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 12-18 tahun/anak. Di dalam tahap ini lingkup lingkungan semakin luas, tidak hanya di lingkungan keluarga atau sekolah, namun juga di masyarakat.
Pada tahap ini saya pribadi sedang mencari jati diri pada tepatnya saya sedang senang mencoba hal-hal baru yang dianggap belum pernah saya alami sebelumnya, seperti lebih dekat dengan lawan jenis, merasakan apa itu pacaran untuk pertama kalinya dan bagaimana menjalani sebuah hubungan (hubunganya masih main-main yak karena putus terus hihi). Dalam hal ini juga saya dituntut untuk mengetahui lebih luas mengenai hidup saya di dalam masyarakat maupun lingkungan teman sepergaulan. Dalam masa ini bisa disebut dengan masa coba-coba atau masa labil-labilnya, banyak yang menawari saya untuk bergaul kearah yang buruk seperti mencoba minuman keras dan memakai narkoba ataupu berhubungan pacaran yang sangat jauh, namun alhamdulilah saya bisa menolak dan saya sangat menghindari hal tersebut karena saya ingat kedua orangtua saya yang menginginkan anak yang berguna bukan anak nakal. Dalam masa ini saya lebih bergaul dengan orang-orang rajin dan lebih dewasa mengenai masa depan ketimbang dengan kesenangan sesaat. Dan kepribadian inilah yang muncu dibenak saya sekarang untuk menjadi pribadi yang dewasa.

6.      Psikososial Tahap 6
Keintiman vs isolasi
Tahap ini terjadi pada masa dewasa awal (young adult), usia sekitar 18/20-30 tahun. Dalam tahap ini keintiman dan isolasi harus seimbang untuk memunculkan nilai positif yaitu cinta.
Sebenarnya saya pribadi sebelum sampai tahap ini saya sudah mengalami jatuh cinta duluan ya mungkin pada tahapan ke 5 saya mengalami cinta monyet hehe. Pada masa ini dalam hal cinta saya menekankan kearah jenjang yang lebih serius dan bukan main-main lagi, berfikir untuk kedepannya, bagaimana kehidupan berumah tangga dan lain-lain, kalau cinta dalam keluarga jangan ditanya sangat cinta melebihi apapun, apalagi saya sekarang jauh dari keluarga dan rasa cinta juga kerinduan itu timbil disaat kita jauh dari orangtua.


B.     ANALISIS TEORI SOCIAL LEARNING (PEMBELAJARAN SOSIAL) PADA KEPRIBADIAN DIRI SAYA SENDIRI



Gb 3. Tokoh Albert Bandura

Teori belajar social juga masyur dengan sebutan teori observational learning, belajar observasional/ dengan pengamatan adalah sebuah teori belajar bahwa individu melakukan pembelajaran dengan meniru apa yang ada di lingkungannya, terutama perilaku-perilaku orang lain. Perilaku orang lain yang ditiru disebut sebagai perilaku model atau perilaku contoh.
Apabila peniruan itu memperoleh penguatan, maka perilaku yang ditiru itu akan menjadi perilaku dirinya. Proses pembelajaran menurut proses kognitif individu dan kcakapan dalam membuat keputusan. Pembelajaran terjadi dalam keterkaitan antara tiga pihak yaitu lingkungan, perilaku dan factor-faktor pribadi ialah bahwa hasil pembelajaran adalah berupa kode perilaku visual dan verbal yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.
Setelah pemaparan diatas saya akan mengaitkan kepribadian saya sendiri dengan apa yang di dapat dalam teori social learning ini. Pengembangan kepribadian diri saya atas teori social learning didukung oleh beberapa aspek terutama keluarga, kerabat maupun teman dekat dalam lingkungan social saya. Dalam hal pertama saya akan menjelaskan lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga, dari kecil saya sudah di didik dengan diajarkan kebaikan, orangtua saya terutama ibu, sangat tegas dalam pembawaanya mendidik saya, sebaliknya dengan ayah yang lembut. Kepribadian dari ibu saya yang sering marah membawa dampak yang besar untuk saya, saya jadi mempunyai sifat pemarah terkadang amarah saya meledak-ledak saat diusik, namun itu semua sudah bisa diredam seiring dengan pertambahan usia, dengan lingkungan keluarga yang harmonis dan menerapkan system kesederhanaan membuat saya terpengaruh untuk selalu hidup sederhana dan tidak berlebih-lebih dalam hal apapun apalagi mengenai uang, dalam keluarga saya orangtua mengajarkan untuk berhemat dan itu saya terapkan sampai saya dewasa, lingkungan keluarga juga yang membuat saya bekerja keras dan berkeinginan kuat untuk mencapai cita-cita saya karena saya melihat memang orangtua saya adalah seorang yang pekerja keras dan tidak putus asa.
Yang kedua saya melihat dari lingkungan pembelajaran social dalam hal pergaulan pertemanan, dalam hal ini saya memang dalam katagori yang bukan pemilih teman, saya senang berteman dengan siapapun, baik laki-laki maupun perempuan, apapun bidang dan pekerjaanya. Dalam hal pergaulan baik saya mengikuti arusnya agar terbawa dampak baik dan jika dirasa pergaulan dalam pertemanan ini buruk saya lebih baik tidak mengikuti daripada terjerumus.dalam hal pertemanan saya pribadi saya lebih akrab dengan lawan jenis dibandingkan dengan teman sepermainan perempuan, atas dasar inilah yang membentuk kepribadian saya untuk lebih memahami lawan jenis dan bergaya agak tomboy dan jarang terlihat sangat feminim, namun jangan salah hatinya tetap feminim kok haha, saya juga bergaul dengan teman yang rajin alhasil saya pun jadi terbawa rajin yang tadinya gak pernah ke perpustakaan jadi ke perpustakaan dll banyak hal yang membangun kepribadian saya dalam teori social learning ini karena pada dasarnya lingkungan sosial dapat mempengaruhi kepribadian.

ANALYSIS OF SELF-PERSONALITY (ANALISIS MENGENAI KEPRIBADIAN DIRI SENDIRI)

ANALISIS MENGENAI KEPRIBADIAN DIRI SENDIRI MENURUT PENDEKATAN PRA ILMIAH DAN ILMIAH


1.      PENDEKATAN KEPRIBADIAN MASA PRA ILMIAH

A.    ASTROLOGI
Kata "astrologi" berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yakni: "astron" yang artinya bintang dan "logos" yang artinya ilmu; jadi, astrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang posisi bintang-bintang dan benda-benda luar angkasa lainnya, di mana benda-benda tersebut mempunyai keterkaitan dengan nasib peruntungan manusia.

Ramalan-ramalan Astrologi yang biasanya berupa diagram-diagram dikenal sebagai horoskop, hal tersebut untuk menyatakan keterkaitan posisi bintang-bintang dan planet-planet dengan peruntungan nasib seseorang.

Horoskop mempunyai dua belas simbol yang lazimnya dikenal dengan istilah "zodiak", dan setiap zodiak ada di bawah pengaruh dari planet tertentu; pada sistem ini terdapat tujuh planet yang berpengaruh bagi zodiak, yakni: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus.

Gb 1. Zodiak Leo

Disini saya akan membuat analisis mengenai diri saya sendiri menurut pendekatan dalam bidang astrologi ini, yang kebetulan saya memiliki zodiac Leo (24 juli - 23 agustus). Dalam pendekatan astrologi mengenai zodiac Leo ini sendiri dikatakan bahwa ilmu perbintangan dapat mempengaruhi karakter seseorang. Dan bagaimana jika ini dibuktikan terhadap kepribadian saya sendiri? Oke kita bandingkan pernyataan dan kenyataan dalam zodiac Leo :

1.      Pernyataan : Leo pada umumnya adalah  sahabat yang baik dan suka kepada hal-hal  yang baik. Kecintaannya kepada hal-hal baik itu juga termasuk dalam hal penampilan. Untuk itu mereka terkenal sebagai cewek yang modis. 

Kenyataan : dalam hal ini bisa dikatakan benar karena pada dasarnya saya pribadi memang saat memperhatikan penampilan saya, jika dirasa sudah cukup baik maka ada kepuasan tersendiri yang ada dalam diri saya. Saya belum bisa disebut sebagai wanita modis dalam arti glamour karena saya menyukai pakaian dan penampilan yang terlihat kalem serta sederhana.

2.      Pernyataan : Seperti matahari, mereka teguh, tak tergoyahkan ketika datang ke keyakinan mereka. Kegigihan mereka membingungkan dan memberikan pandangan dan perspektif yang luas, mereka biasanya mencapai tujuan mereka, tidak peduli seberapa menantang. Bahkan, lebih menantang, lebih baik.

Kenyataan : dalam pernyataan ini sangat benar, karena diri saya sendiri jika mempunyai suatu keinginan maka dalam konsep saya keinginan itu harus terwujud, dengan segala bentuk usaha dan kerja keras, apapun yang saya inginkan harus tercapai. Apapun saya lakukan jika dirasa memang baik dan tidak merugikan orang lain. Saya menyukai tantangan karena dengan tantangan hidup saya tidak stagnan atau hanya berjalan ditempat.

3.      Pernyataan : Mereka terkesan sombong dan merasa lebih dari orang lain. Selain itu, penilaian utama saat berkenalan dengan orang lain mereka lihat dari sudut pandang penampilan, bukan kepribadian.

Kenyataan : saya pribadi tidak setuju dengan pernyataan ini karena saya pribadi tidak menunjukan rasa sombong, dan jika dalam pernyataan ini dikatakan bahwa saya berkenalan untuk mendapatkan teman hanya dilihat dari sudut pandang penampilan salah besar, karena saya pribadi tidak memandang dari sudut manapun teman saya berasal dan tidak memilih-milih teman, dalam hal pergaulan saya lebih menekankan ke individunya sendiri. Jika pergaulan baik maka lanjukan dan jika dirasa buruk jangan dituruti.

4.      Pernyataan : Tetapi keahlian mereka dibidang penampilan tidak merambah ke urusan cinta. Cinta cewek  Leo sering kali kanda dan mengalami  kegagalan. Pasalnya mereka terkadang salah  memberikan kepercayaan kepada orang. Ujung-ujungnya yang mereka dapat bukan cinta tetapi  hanya kecewa dan sakit hati.

Kenyataan : nah kalo soal masalah cinta pernyataan yang satu ini dirasa sangat pas dengan saya karena saya sering mengalami kegagalan cinta wkwk, betul apa yang dikatakan oleh pertanyataan tadi bahwa saya orangnya gampang percaya dengan seseorang dan mungkin karena kekurangan inilah yang akhirnya dimanfaatkan. Yang akhirnya berujung kegagalan dan mendapatkan rasa kecewa.

5.      Pernyataan : Jika ia memberi perintah, ia berharap agar perintahnya dapat dilakukan secepat mungkin. 

Kenyataan : dalam hal ini saya setuju karena pada dasarnya saya orang yang tidak suka menunda pekerjaan atau perintah sekalipun, karena bagi saya jika sudah mepet itu akan menjadi suatu bencana. Lebih baik dikerjakan dengan cepat dibandingkan harus menunda karena dalam konsep hidup saya penundaan akan menghasilkan rasa kekecewaan. Sesuai dengan peribahasa : “Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”

6.      Pernyataan : Leo selalu menjadi dirinya sendiri, anda akan lihat leo berpenampilan sesuai dengan kepribadiannya, dia tak suka mengikuti trend mode, leo berjalan sesuai dengan apa yang membuat ia nyaman.

Kenyataan : betul, karena saya menyukai jadi diri sendiri daripada mengikuti orang lain, saya senang menjadi apa adanya dan bergaya sesuai dengan kemampuan saya. Saya senang menjadi apa adanya dan bersikap sewajarnya daripada harus jaga image. Saya menyukai apa yang membuat saya nyaman apalagi mengenai kesederhanaan saya sangat menyukainya.

7.      Pernyataan : jika cemburu terhadap sainganya dia akan menggunakan tipu muslihat untuk menjatuhkan pesaingnya.

Kenyataan : astagfirullah, saya sendiri tidak setuju dengan pernyataan menganai ini, karena pada dasarnya saya pribadi bukan orang yang seperti itu, saya senang bersaing sehat, saya menyukai tantangan karena itulah yang membuat kepribadian dan tingkat kedewasaan kita tumbuh masalah menang atau kalah dalam bersaing adalah hal yang biasa anggap pelajaran dan terus melangkah dan tetap bersaing sehat.

8.      Pernyataan : Loyal dan tidak pelit adalah alasan mengapa leo memiliki banyak teman. Dia tidak pernah merasa keberatan saat berbagi hal menyenangkan.

Kenyataan : haha kalo ini setuju, bukan karena saya pede karena memang benar teman saya mengatakan hal yang serupa, karena pada dasarnya saya senang untuk berbagi rezeki untuk teman, kadang saya pun tidak tega meminjamkan uang atau bantuan kecil untuk teman saya yang mengalami kesusahan meskipun saya sendiri pun susah, pengalaman saya dalam hal ini adalah disaat jualan pulsa di kelas, nah pada saat inilah dimana pertemanan diuji, karena banyak yang hutang maupun bayar tidak sesuai nominal dan saya kadang lupa akan hutang teman saya namun saya pribadi tidak tega untuk menagih dan saya mengharapkan kesadaran dari teman saya juga, saya tidak pelit untuk meminjamkan uang karena pada dasarnya saya tidak tegaan.

9.      Pernyataan : Wanita leo rata-rata menyukai barang-barang yang indah, tinggi seleranya, sudah barang tentu untuk segalanya itu dia harus bayar mahal.

Kenyataan : tidak, saya tidak setuju dengan pernyataan ini, karena saya menyukai hal yang sederhana ketimbang mewah dan harus mengeluarkan banyak uang, mungkin ini pengaruh dari didikan keluarga yang mengajarkan arti kesederhanaan dibanding harus hidup mewah namun segala cara di halalkan, karena saya pribadi berpresepsi tidak semua yang mewah akan membawa berkah. Hidup dan mempunyai sikap sederhana lebih elegan dibandingkan harus hidup mewah tidak sesuai dengan kenyataan.

10.  Pernyataan : gemar menabung, irit dan tepat waktu

Kenyataan : dalam hal ini memang benar saya senang menabung karena diajarkan sedari kecil untuk hidup hemat dan jangan berfoya-foya, saya pribadi sanagt puas jika saya dapat membeli hal apapun dengan hasil kerja keras uang saya sendiri dibandingkan harus meminta kepada orang tua dalam hal tepat waktu saya memang orang yang tidak suka menunggu karena menunggu itu melelahkan haha

2.      PENDEKATAN KEPRIBADIAN PADA MASA ILMIAH

A.    ANALISIS TEORI ERIK ERIKSON TERHADAP KEPRIBADIAN DIRI SENDIRI

Gb 2.Tokoh Erik-Erikson


Teori tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori perkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi.
Dalam bukunya “Childhood and Society” (1963), Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah “Delapan Tahap Perkembangan Manusia”.

1.      Psikososial Tahap 1
Trust vs Mistrust (kepercayaan vs kecurigaan)
Tahap ini berlangsung pada masa oral, pada umur 0-1 tahun atau 1,5 tahun (infancy).
Bayi pada usia 0-1 tahun sepenuhnya bergantung pada orang lain, perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut.
Pada tahap ini kepribadian saya dibentuk, saya sendiri diasuh oleh kedua orangtua saya, dan khususnya ibu saya yang merawat saya dari bayi, pada tahap ini saya merasa tercukupi kasih sayang nya dan sangat diberi perlindungan, dan segala kebutuhan yang memadai. Penjagaan dan kualitas yang baik yang diberikan oleh orangtua saya membuat saya nyaman dan memiliki kepercayaan terhadap lingkuangan social.
2.      Psikososial Tahap 2
Otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu.
Tahap ini merupakan tahap anus-otot (anal/mascular stages), masa ini disebut masa balita yang berlangsung mulai usia 1-3 tahun (early childhood).
Pada masa ini anak cenderung aktif dalam segala hal, sehingga orang tua dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang gerak serta kemandirian anak. Namun tidak pula terlalu memberikan kebebasan melakukan apapun yang dia mau.
Pada tahap ini saya pribadi diberikan pemahaman dalam hal kemandirian seperti apa yang saya alami dulu pada usia ini 2 atau 3 tahun saya sudah diajarkan untuk belajar makan sendiri dengan bubur yang sudah disiapkan di mangkok dan saya disuruh untuk makan sendiri meskipun belepotan dan acak-acakan tapi orangtua saya tidak marah, hal inilah yang membuat kepribadian saya muncul terutama disaat saya dewasa jadi lebih bisa mengontrol diri, dan mampu mandiri meskipun jauh dari orangtua, dan bisa mnegontrol diri akan hal yang disebut mana kebutuhan dan kemauan.
3.      Psikososial Tahap 3
Inisiatif vs kesalahan
Tahap ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age)
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungkan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya.
Pada tahap ini saya pribadi diberikan kebebasan untuk melakukan hal apapun dalam bereksplorasi, bahkan saya pernah disaat saya waktu kecil saya mencorat coret tembok kamar dengan gambar-gambar aneh dan itu dibiarkan saja oleh orangtua saya, bahkan saya pernah memakan cabe dan orangtua saya membiarkan karena orangtua saya berfikir jika saya dilarang untuk melakukan hal ini itu akan membatasi eksplorasi saya, saya dibiarkan memakan cabe bukan karena orangtua saya tidak sayang namun orangtua saya ingin saya mengerti bahwa rasa cabe itu pedas dan jika saya tau sendiri saya tidak akan memakan cabe lagi karena rasanya pedas.pada tahap ini ruang gerak saya tidak dibatasi hanya beberapa saja yang dibatasi seperti melukai diri sendiri dengan memegang benda tajam, pada usia ini saya dibatasi untuk kedapur karena dikhawatirkan saya akan memegang pisau yang tajam dan akan melukai diri sendiri. Dari sinilah karakter saya terbentuk rasa control diri terhadap suatu tindakan mana yang dirasa baik ataupun buruk. Dan rasa kepercayaan diri yang muncul.

4.      Psikososial Tahap 4
Kerajinan vs inferioritas
Tahap ini merupakan tahap laten usia 6-12 tahun (school age) ditingkat ini anak mulai keluar dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah sehingga semua aspek memiliki peran misal orang tua harus selalu mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima kehadirannya.
Dalam tahap ini saya melalui tahap kepribadian yang lebih dibentuk disekolah, pada usia ini saya dituntut untuk mengerti apa yang disampaikan oleh guru melalui suatu pembelajaran, saya saya pun mengeri apa itu tugas, PR dan tanggungjawab. Pada masa ini saya belajar di sekolah dasar, guru sangat berperan aktif dalam pembentukan kepribadian saya pada masa ini. Pemberian PR bertujuan untuk meningkatkan kerajinan, dan saya pribadi rajin mengerjakan PR karena tuntutan orangtua juga yang mendidik saya agar jadi cerdas. Pada masa ini juga saya diberikan motivasi oleh orangtua untuk menjadi siswa berprestasi dengan mendapatkan ranking. Jika saya masuk 3 ranking tiga besar pada saat  itu saya diberikan hadiah. Dan atas dasar itu saya semakin rajin dan giat berusaha, alhasil saya dibelikan hadiah boneka besar karena saya mendapatkan ranking 2. Pada masa ini juga tanggungjawab saya mulai dibentuk dengan adanya organisasi yang mengarahkan saya menjadi ketua kelas pada kelas 5 SD dan itu pengalaman saya pertama kali merasakan memimpin kelas dan bertanggung jawab atas kelas dan itu sangat sulit dan saya bisa melewatinya, atas dasar inilah kepribadian saya sekarang terbentuk untuk termotivasi menjadi cerdas karena samapai saat ini orangtua masih memberikan motivasi dalam bentuk hadiah jika saya berprestasi.
5.      Psikososial Tahap 5
Identitas vs kekacauan identitas
Tahap ini merupakan tahap adolense (remaja), dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 12-18 tahun/anak. Di dalam tahap ini lingkup lingkungan semakin luas, tidak hanya di lingkungan keluarga atau sekolah, namun juga di masyarakat.
Pada tahap ini saya pribadi sedang mencari jati diri pada tepatnya saya sedang senang mencoba hal-hal baru yang dianggap belum pernah saya alami sebelumnya, seperti lebih dekat dengan lawan jenis, merasakan apa itu pacaran untuk pertama kalinya dan bagaimana menjalani sebuah hubungan (hubunganya masih main-main yak karena putus terus hihi). Dalam hal ini juga saya dituntut untuk mengetahui lebih luas mengenai hidup saya di dalam masyarakat maupun lingkungan teman sepergaulan. Dalam masa ini bisa disebut dengan masa coba-coba atau masa labil-labilnya, banyak yang menawari saya untuk bergaul kearah yang buruk seperti mencoba minuman keras dan memakai narkoba ataupu berhubungan pacaran yang sangat jauh, namun alhamdulilah saya bisa menolak dan saya sangat menghindari hal tersebut karena saya ingat kedua orangtua saya yang menginginkan anak yang berguna bukan anak nakal. Dalam masa ini saya lebih bergaul dengan orang-orang rajin dan lebih dewasa mengenai masa depan ketimbang dengan kesenangan sesaat. Dan kepribadian inilah yang muncu dibenak saya sekarang untuk menjadi pribadi yang dewasa.

6.      Psikososial Tahap 6
Keintiman vs isolasi
Tahap ini terjadi pada masa dewasa awal (young adult), usia sekitar 18/20-30 tahun. Dalam tahap ini keintiman dan isolasi harus seimbang untuk memunculkan nilai positif yaitu cinta.
Sebenarnya saya pribadi sebelum sampai tahap ini saya sudah mengalami jatuh cinta duluan ya mungkin pada tahapan ke 5 saya mengalami cinta monyet hehe. Pada masa ini dalam hal cinta saya menekankan kearah jenjang yang lebih serius dan bukan main-main lagi, berfikir untuk kedepannya, bagaimana kehidupan berumah tangga dan lain-lain, kalau cinta dalam keluarga jangan ditanya sangat cinta melebihi apapun, apalagi saya sekarang jauh dari keluarga dan rasa cinta juga kerinduan itu timbil disaat kita jauh dari orangtua.


B.     ANALISIS TEORI SOCIAL LEARNING (PEMBELAJARAN SOSIAL) PADA KEPRIBADIAN DIRI SAYA SENDIRI



Gb 3. Tokoh Albert Bandura

Teori belajar social juga masyur dengan sebutan teori observational learning, belajar observasional/ dengan pengamatan adalah sebuah teori belajar bahwa individu melakukan pembelajaran dengan meniru apa yang ada di lingkungannya, terutama perilaku-perilaku orang lain. Perilaku orang lain yang ditiru disebut sebagai perilaku model atau perilaku contoh.
Apabila peniruan itu memperoleh penguatan, maka perilaku yang ditiru itu akan menjadi perilaku dirinya. Proses pembelajaran menurut proses kognitif individu dan kcakapan dalam membuat keputusan. Pembelajaran terjadi dalam keterkaitan antara tiga pihak yaitu lingkungan, perilaku dan factor-faktor pribadi ialah bahwa hasil pembelajaran adalah berupa kode perilaku visual dan verbal yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.
Setelah pemaparan diatas saya akan mengaitkan kepribadian saya sendiri dengan apa yang di dapat dalam teori social learning ini. Pengembangan kepribadian diri saya atas teori social learning didukung oleh beberapa aspek terutama keluarga, kerabat maupun teman dekat dalam lingkungan social saya. Dalam hal pertama saya akan menjelaskan lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga, dari kecil saya sudah di didik dengan diajarkan kebaikan, orangtua saya terutama ibu, sangat tegas dalam pembawaanya mendidik saya, sebaliknya dengan ayah yang lembut. Kepribadian dari ibu saya yang sering marah membawa dampak yang besar untuk saya, saya jadi mempunyai sifat pemarah terkadang amarah saya meledak-ledak saat diusik, namun itu semua sudah bisa diredam seiring dengan pertambahan usia, dengan lingkungan keluarga yang harmonis dan menerapkan system kesederhanaan membuat saya terpengaruh untuk selalu hidup sederhana dan tidak berlebih-lebih dalam hal apapun apalagi mengenai uang, dalam keluarga saya orangtua mengajarkan untuk berhemat dan itu saya terapkan sampai saya dewasa, lingkungan keluarga juga yang membuat saya bekerja keras dan berkeinginan kuat untuk mencapai cita-cita saya karena saya melihat memang orangtua saya adalah seorang yang pekerja keras dan tidak putus asa.
Yang kedua saya melihat dari lingkungan pembelajaran social dalam hal pergaulan pertemanan, dalam hal ini saya memang dalam katagori yang bukan pemilih teman, saya senang berteman dengan siapapun, baik laki-laki maupun perempuan, apapun bidang dan pekerjaanya. Dalam hal pergaulan baik saya mengikuti arusnya agar terbawa dampak baik dan jika dirasa pergaulan dalam pertemanan ini buruk saya lebih baik tidak mengikuti daripada terjerumus.dalam hal pertemanan saya pribadi saya lebih akrab dengan lawan jenis dibandingkan dengan teman sepermainan perempuan, atas dasar inilah yang membentuk kepribadian saya untuk lebih memahami lawan jenis dan bergaya agak tomboy dan jarang terlihat sangat feminim, namun jangan salah hatinya tetap feminim kok haha, saya juga bergaul dengan teman yang rajin alhasil saya pun jadi terbawa rajin yang tadinya gak pernah ke perpustakaan jadi ke perpustakaan dll banyak hal yang membangun kepribadian saya dalam teori social learning ini karena pada dasarnya lingkungan sosial dapat mempengaruhi kepribadian.